100 Anak Yatim Banyuwangi Belanja Bareng Wapres Gibran
BANYUWANGI — Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, menunjukkan kepedulian sosial dengan mengajak 100 anak yatim dan anak dari keluarga kurang mampu untuk berbelanja perlengkapan sekolah, Senin (23/6/2025).
Kegiatan yang berlangsung setelah kunjungan Wapres ke lokasi program pemberdayaan perempuan PNM Mekaar di Lapangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Maron, Banyuwangi, ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan sosial yang menyasar anak-anak penerima manfaat dari lima desa di Kecamatan Genteng.
Kelima desa tersebut ialah Genteng Kulon, Genteng Wetan, Kaligondo, Setail, dan Kembiritan. Masing-masing desa mengirim 20 anak, didampingi keluarga dan perangkat desa, untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Anak-anak tampak antusias saat memilih perlengkapan belajar seperti buku tulis, pensil warna, dan penggaris. Wapres Gibran juga terlihat berinteraksi langsung dan memberi semangat kepada mereka.
Belanja perlengkapan sekolah ini menjadi bagian dari sinergi pemberdayaan sosial dan ekonomi masyarakat.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Kabupaten Banyuwangi, Henik Setyorini, menilai kegiatan ini memberi dampak emosional positif bagi anak-anak.
“Yang pasti sangat-sangat berdampak bagi psikologis anak-anak. Anak-anak riang gembira, jadi motivasi khusus bagi mereka,” ujar Henik.
Ia menyampaikan bahwa pemerintah daerah akan mengadopsi konsep kegiatan ini untuk dikolaborasikan dengan program sosial daerah yang telah berjalan.
Salah satu kegiatan yang sedang dirancang akan dilakukan pada tanggal 7 Juli mendatang, bertepatan dengan tanggal cantik 7-7, dengan melibatkan ASN dan BUMN untuk membeli kebutuhan sekolah dari pelaku UMKM lokal, kemudian menyalurkannya kepada anak-anak kurang mampu.
Kegiatan ini menjadi simbol kehadiran negara dalam memberi ruang bagi tumbuhnya harapan, semangat belajar, dan optimisme anak-anak dari keluarga tidak mampu.
Pemerintah berharap inisiatif serupa dapat terus diperluas di berbagai daerah sebagai bagian dari upaya membangun keadilan sosial sejak dini. []
Nur Quratul Nabila A
