11 Terluka Diserang Beruang Saat Kegiatan Sekolah
JAKARTA – Sebuah insiden mengerikan terjadi di jalur pejalan kaki kawasan Bella Coola, British Columbia, Kanada, ketika seekor beruang grizzly tiba-tiba menyerang sekelompok murid dan guru yang sedang melakukan kegiatan luar kelas. Akibat serangan mendadak itu, 11 orang mengalami luka-luka, dua di antaranya berada dalam kondisi kritis dan mendapat penanganan intensif.
Menurut laporan Associated Press, insiden terjadi pada Kamis (20/11/2025) sore waktu setempat. Pihak berwenang menyebut beruang tersebut masih berkeliaran di sekitar lokasi hingga malam hari, sehingga tim penyelamat dan keamanan satwa liar terus melakukan pencarian untuk mencegah serangan lanjutan.
“Dua orang mengalami luka kritis dan dua lainnya mengalami luka serius,” jelas juru bicara Layanan Kesehatan Darurat, Brian Twaites. Ia menambahkan, beberapa korban lainnya mengalami luka ringan namun tetap memerlukan evaluasi medis dan dukungan psikologis.
Salah satu kesaksian datang dari Veronica Schooner, orang tua murid yang menjadi korban. Ia mengatakan suasana mencekam terjadi ketika beruang tiba-tiba mengamuk dan menyerang rombongan sekolah. Sejumlah guru berusaha melindungi para siswa, termasuk seorang guru laki-laki yang akhirnya mengalami luka cukup parah dan harus dievakuasi menggunakan helikopter.
Anak Schooner, Alvarez, yang berusia 10 tahun, menceritakan kembali pengalaman yang nyaris membuatnya berhadapan langsung dengan hewan buas itu. “Ia bilang beruang itu berlari begitu dekat dengannya, padahal sebenarnya ia sedang mengejar orang lain,” kata Schooner. Sang anak bahkan mengaku sempat merasakan bulu sang beruang karena jaraknya yang sangat dekat.
Schooner menambahkan, situasi menjadi kacau ketika beberapa murid terkena semprotan beruang (bear spray) yang digunakan guru untuk menghalau serangan. Alvarez sendiri hanya bisa tertatih dengan sepatu berlumpur sambil berusaha mencari tempat aman. “Dia terus menangis memanggil teman-temannya, dan astaga, dia langsung berdoa untuk teman-temannya,” lanjutnya dengan suara berat.
Insiden itu terjadi saat kegiatan pembelajaran di alam terbuka yang rutin dilakukan oleh Sekolah Acwsalcta, sebuah sekolah independen yang dikelola Nuxalk First Nation. Menyusul kejadian tersebut, pihak sekolah mengumumkan penutupan sekolah sementara waktu untuk memulihkan kondisi emosional siswa dan guru.
“Sulit untuk menentukan apa yang harus dikatakan selama masa sulit ini. Kami sangat berterima kasih kepada tim dan siswa kami,” tulis pihak sekolah dalam unggahan resmi melalui Facebook, sekaligus memastikan bahwa layanan konseling akan disediakan bagi para korban dan saksi insiden.
Hingga saat ini, otoritas setempat masih menyelidiki penyebab serangan, termasuk apakah beruang tersebut merasa terancam atau berada dalam kondisi stres akibat faktor lingkungan. Kejadian ini juga membuka kembali diskusi mengenai keamanan aktivitas luar ruang di wilayah habitat satwa liar. []
Siti Sholehah.
