19 Napi Termasuk Anggota KKB Kabur dari Lapas Nabire

JAKARTA — Sebanyak 19 narapidana dilaporkan melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Nabire, Papua Tengah, pada awal pekan ini.

Di antara mereka, 11 orang diketahui merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang berasal dari wilayah konflik seperti Puncak Jaya, Puncak, dan Paniai.

Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhan, menegaskan bahwa tim gabungan dari Satgas Cartenz, Polda Papua Tengah, dan instansi terkait telah dikerahkan untuk memburu para pelarian.

“Kami tidak akan mentolerir aksi pelarian dan kekerasan ini, terutama jika melibatkan jaringan KKB. Penindakan akan dilakukan tegas dan terukur,” ujar Brigjen Faizal, Selasa (3/6/2025).

Dalam insiden pelarian tersebut, tiga petugas lapas dilaporkan mengalami luka-luka akibat serangan brutal yang dilakukan oleh sejumlah napi, salah satunya menggunakan senjata tajam.

Rekaman CCTV menunjukkan beberapa pelaku menyerang petugas dengan parang sebelum melarikan diri.

Para napi diketahui melarikan diri melalui area belakang lapas menuju kompleks perumahan KPR Pemda, dan selanjutnya ke kawasan perbukitan.

Petugas yang melakukan penyisiran menemukan pakaian narapidana yang dibuang di sepanjang jalur pelarian, mengindikasikan upaya mereka untuk menghindari identifikasi.

Berikut daftar identitas 19 narapidana yang melarikan diri:

Anggota KKB:

KKB Puncak Jaya: Yotenus Wonda, Alison Wonda, Tandangan Kogoya

KKB Puncak: Alenus Tabuni, Junius Waker, Yantis Murib, Ardinus Kogoya, Pelinus Kogoya, Marenus Tabuni

KKB Paniai: Anan Nawipa, Yakobus Nawipa

Non-KKB:

Agus Gobay, Yeheskiel Degei, Noak Tekege, Gimun Kogoya, Jenison Gobay, Roy Wonda, Andreas Tekege, Salomo Tekege

Satgas Damai Cartenz memastikan pengejaran akan dilakukan secara menyeluruh, baik melalui jalur darat maupun udara, mengingat medan Papua yang berat dan diduga menjadi tempat persembunyian para pelaku.

“Tim kami telah mengidentifikasi lokasi strategis yang kemungkinan menjadi tempat persembunyian para napi, termasuk wilayah-wilayah dengan basis KKB aktif,” pungkas Brigjen Faizal.

Pihak kepolisian mengimbau masyarakat agar tidak memberikan bantuan dalam bentuk apa pun kepada para pelarian, serta segera melaporkan jika mengetahui keberadaan mereka.

Aksi ini menjadi sorotan nasional karena melibatkan jaringan bersenjata yang selama ini menjadi ancaman keamanan di Tanah Papua. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *