22 Suporter Diamankan Usai Ricuh Final AFF U-23 di GBK

JAKARTA — Euforia yang menyelimuti laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Selasa (29/7/2025) malam, berubah menjadi ketegangan usai peluit panjang dibunyikan.
Kekalahan tim nasional Indonesia dari Vietnam dengan skor tipis 0-1 memicu kemarahan sejumlah suporter yang berujung kericuhan di sekitar area stadion.
Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat yang telah disiagakan sejak awal pertandingan segera bertindak.
Sebanyak 22 orang yang diduga terlibat dalam insiden tersebut diamankan guna mencegah meluasnya kekacauan.
“Sebanyak 22 orang diamankan karena diduga terlibat dalam keributan. Selain itu, dua orang dilaporkan mengalami luka-luka, dan satu di antaranya langsung dievakuasi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis,” ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, dalam keterangannya, Rabu (30/7/2024) dini hari.
Petugas bergerak cepat mengamankan lokasi dan memisahkan kelompok-kelompok yang diduga menjadi pemicu.
Menurut Susatyo, pengamanan dilakukan secara persuasif dan terukur, demi menjaga keselamatan semua pihak yang hadir.
“Kami amankan lokasi, pisahkan kelompok yang terlibat, dan pastikan keributan tidak meluas,” tambahnya.
Langkah antisipatif juga telah diterapkan sejak sebelum pertandingan dimulai.
Susatyo menyebut pihaknya telah menyiapkan skema pengamanan menyeluruh, termasuk di area luar stadion.
“Kami sudah siagakan personel pengamanan sejak sebelum pertandingan dimulai. Situasi berhasil dikendalikan, dan saat ini kondisi di sekitar lokasi kejadian sudah kondusif,” jelasnya.
Saat ini, 22 orang yang diamankan tengah menjalani pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Pusat untuk mengetahui motif dan peran masing-masing dalam kericuhan tersebut.
Polisi belum memastikan apakah para pelaku akan dikenakan sanksi pidana, menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut.
Menanggapi insiden tersebut, Kapolres turut menyampaikan imbauan kepada masyarakat, khususnya para suporter timnas Indonesia, agar tetap menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas dalam olahraga.
“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk tetap menjaga ketertiban. Kalah atau menang adalah bagian dari pertandingan, jangan sampai emosi sesaat justru menimbulkan kerugian dan pelanggaran hukum,” tegasnya.
Pertandingan sepak bola, terlebih di level internasional, seyogianya menjadi ajang pemersatu bangsa dan pesta olahraga yang menjunjung nilai fair play.
Aparat mengingatkan bahwa bentuk dukungan terbaik kepada timnas adalah dengan menjaga citra positif di dalam maupun luar lapangan. []
Nur Quratul Nabila A