280 Pembalap Adu Cepat di Ajang Open Race Bupati Cup
KUTAI KARTANEGARA – Sebanyak 280 pembalap dari berbagai daerah, seperti Balikpapan, Bontang, Kutai Timur, Berau dan dari Kutai Kartanegara selaku tuan rumah, antusias mengikuti ajang Open Race Bupati Cup Trofi Sultan Kutai Kartanegara, selama dua hari dari Sabtu (17/09/2022), di track arena yang disiapkan di Kompleks Gedung Olahraga Stadion Aji Imbut, Tenggarong Seberang.
Para pembalap tersebut memperebutkan uang pembinaan dan trofi dengan adu balap di 18 kelas yang dilombakan, dengan kelas utama tercakup dalam kelas rookie, novice, expert, supermoto, all matic, all bebek, serta kelas tambahan, yakni all underbone dan kelas MiniGP atau MotoGP untuk pembalap usia 12 tahun.
Sebagaimana diumumkan panitia di awal perlombaan, pembalap yang berhasil menjadi juara 1 di kelas utama, memperoleh trofi dan uang pembinaan Rp2 juta. Juara 2 dapat trofi dan Rp1,5 juta, juara 3 memperoleh piala dan uang pembinaan Rp1 juta. Pemegang juara 4, pembalap dapat Rp800 ribu dan piala, serta juara 5, pembalap dapat Rp700 ribu dan trofi.
Di kelas tambahan, pembalap yang berhasil menjadi juara 1 dapat uang pembinaan Rp1,8 juta serta trofi, juara 2 dapat piala dan Rp1,4 juta. Pembalap pemegang juara 3 dapat piala dan uang pembinaan Rp1 juta, sedangkan juara 4 memperoleh piala dan Rp850 ribu. Untuk juara 5 memperoleh Piala dan uang pembinaan Rp750 ribu.
Di kelas miniGP, pembalap cilik yang menjadi juara 1 memperoleh trofi dan uang pembinaan Rp1 juta, juara 2 dapat piala dan trofi Rp800 ribu, juara 3 dapat piala dan uang pembinaan Rp600 ribu, juara 4 memperoleh uang pembinaan Rp 500 ribu dan trofi, serta juara 5 dapat piala dan uang Rp400 ribu.
Namun demikian, perolehan trofi dan uang pembinaan bagi para juara berlaku beberapa ketentuan, pertama, jika tiap kelas yang dilombakan pesertanya minimal 10, maka juara pertama sampai kelima akan mendapatkan uang dan piala. Kedua, apabila jumlah peserta 7 sampai 9 pembalap, maka juara 1, 2 dan 3 yang mendapatkan uang pembinaan dan trofi. Sedangkan juara 4 dan 5 hanya mendapatkan trofi. Ketiga, apabila peserta di kelas yang dilombakan hanya mencapai 5 pembalap, maka kelas yang dilombakan tersebut tersebut akan dibatalkan.
Dijelaskan juga oleh panitia di awal lomba, protes dikenai biaya Rp1 juta per kasus, jika protes dengan bongkar mesin dikenai Rp2,5 per kasus. “Jika protes diterima, uang jaminan dikembalikan, jika protes tidak diterima uang akan masuk ke kas panitia,” ungkap panitia di atas panggung.
Untuk aturan lomba dalam open race ini, untuk kelas 4 tak, panitia menggunakan regulasi peraturan teknis balap motor mini tahun 2002, sedangkan kelas 2 tak, panitia menggunakan peraturan Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kalimantan Timur (Kaltim) Nomor 44 Tahun 2022.
Penyelenggara open race sendiri adalah IMI Kabupaten Kutai Kartatanegara (Kukar), didukung Komite Olahraga Nasional Indonesia (Koni) Kukar, dan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar), melalui Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kukar sebagai leading sector pembinaan olahraga daerah.
“Sangat bergembira, karena sudah bisa melaksanakan even road race. Saya berharap di tahun berikutnya ada even seperti ini, Pemkab agar memberikan support untuk perhatiannya bagi bibit pembalab Kukar,” ujar Aji Ades, Ketua Panitia Pelaksana, yang juga Sekretaris IMI Kukar, kepada awak media, di sekitar arena balap Stadion Aji Imbut, Sabtu.
Di lokasi yang sama, Ketua IMI Kukar, Adi Nugraha mengungkapkan, animo masyarakat, baik penonton maupun peserta open race, sangat antusias. Ia berharap, kegiatan ini memberikan dampak positif, terutama untuk membentuk bibit pembalap andalan Kukar
“Mudah-mudahan bisa memberikan dampak positif untuk membentuk mental anak-anak muda Kukar. Kita lihat anak-anak kecil sudah berani, displin, menunjukkan kualitasnya sebagai motoris. Semoga bisa terus dilakukan pembinaan melalui IMI dan KONI,” kata Adi Nugraha kepada wartawan.
Ia berharap, untuk pelaksanaan even road race ke depannya, IMI Kukar dapat didukung oleh Pemkab Kukar, dalam hal ini Dispora Kukar untuk dapat memfasilitasi lintasan balap yang lebih baik. “Mudah-mudahan lintasan ini lebih baik ke depannya,” kata Adi Nugraha mengakhiri wawancara. []
Reporter: Anggi Triomi
Editor: Hadi Purnomo