301 Siswa Keracunan MBG di Bandung Barat, Polisi Lakukan Penyelidikan

BANDUNG BARAT – Kasus keracunan massal kembali mengguncang Kabupaten Bandung Barat setelah ratusan siswa dari berbagai jenjang pendidikan dilaporkan mengalami gejala serius usai menyantap makanan bergizi gratis (MBG). Hingga Senin (22/09/2025) malam pukul 23.56 WIB, tercatat sebanyak 301 siswa menjadi korban.
Para korban berasal dari sekolah tingkat SD, MTs, SMP, hingga SMK. Mereka dirawat di sejumlah fasilitas kesehatan: 116 siswa di Puskesmas Cipongkor, 13 orang di bidan desa Sirnagalih, 27 pasien di RSUD Cililin, 127 orang di posko Kecamatan Cipongkor, dan 18 siswa lainnya di RSIA Anugrah.
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Hendra Rochmawan, menyebut angka ini masih mungkin bertambah karena laporan siswa yang jatuh sakit terus berdatangan.
“Penanganan medis sudah disiapkan di beberapa titik, termasuk di puskesmas, rumah sakit, dan posko darurat. Polda Jabar bersama instansi terkait akan terus memantau dan memastikan korban mendapatkan perawatan,” ujarnya, Selasa (23/09/2025).
Menurut Hendra, kepolisian juga sudah menyiapkan langkah investigasi bersama dinas terkait untuk mencari tahu sumber makanan yang diduga kuat sebagai penyebab keracunan massal ini.
“Kami imbau masyarakat tetap tenang. Saat ini tim kesehatan fokus pada penanganan korban, sementara aparat kepolisian akan membantu memastikan penyelidikan terkait penyebab dugaan keracunan ini,” tambahnya.
Sementara itu, suasana di GOR Kecamatan Cipongkor yang dijadikan posko darurat terlihat penuh dengan siswa yang mengalami keluhan mual, muntah, hingga sesak napas. Tenaga kesehatan bekerja ekstra untuk memberikan pertolongan cepat. Beberapa siswa yang kondisinya memburuk langsung dirujuk ke rumah sakit terdekat.
Pemerintah Kabupaten Bandung Barat melalui Dinas Kesehatan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan penanganan berjalan lancar. Distribusi oksigen menjadi prioritas karena banyak korban dilaporkan mengalami gangguan pernapasan.
Kasus keracunan MBG di Bandung Barat ini menambah daftar panjang kejadian serupa di sejumlah daerah di Jawa Barat. Sejumlah pihak mendesak evaluasi serius terhadap sistem distribusi dan pengawasan menu MBG agar kejadian seperti ini tidak terus berulang.
Masyarakat sekitar yang ikut membantu penanganan berharap pemerintah segera menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) agar langkah penanggulangan lebih terfokus. Bagi keluarga korban, prioritas utama adalah memastikan anak-anak mereka pulih dengan cepat, sementara proses investigasi diharapkan bisa menemukan jawaban atas tragedi kesehatan massal ini. []
Diyan Febriana Citra.