37 Tewas, Bus di Peru Hancur Usai Jatuh ke Jurang

JAKARTA — Tragedi lalu lintas kembali mengguncang Peru setelah sebuah bus penumpang terjun ke jurang di wilayah Arequipa, Peru Selatan, pada Rabu (12/11/2025). Insiden yang melibatkan tabrakan antara bus dan sebuah truk pikap itu menewaskan sedikitnya 37 orang dan melukai 24 lainnya.

“Setidaknya 37 orang tewas dan 24 lainnya luka-luka pada hari Rabu ketika sebuah bus terjun ke jurang setelah bertabrakan dengan sebuah truk di Peru,” ungkap Manajer Kesehatan Daerah Arequipa, Walther Oporto, seperti dikutip dari AFP.

Kecelakaan tersebut menjadi salah satu yang paling mematikan di Peru dalam beberapa tahun terakhir. Peristiwa itu terjadi pada dini hari di ruas jalan raya Panamericana Sur, jalur utama yang menghubungkan Peru dengan Chili. Jalur ini dikenal memiliki banyak tikungan tajam dan kontur jalan menurun di beberapa titik, terutama di kawasan perbukitan wilayah selatan.

Menurut laporan pihak berwenang, bus naas itu dioperasikan oleh perusahaan Llamosas dan tengah melakukan perjalanan dari Chala, sebuah kota di Provinsi Caraveli, menuju Arequipa. Di dalamnya terdapat sekitar 60 penumpang.

Ketika melintas di salah satu tikungan tajam, bus dilaporkan menabrak truk pikap dari arah berlawanan. Benturan keras membuat kendaraan besar itu kehilangan kendali dan terjun ke jurang sedalam 200 meter.
“Kami memiliki angka 37 korban jiwa, selain 24 korban luka-luka,” kata Oporto kepada wartawan.

Petugas pemadam kebakaran dan tim penyelamat bekerja keras mengevakuasi korban dari dasar jurang yang sulit dijangkau. Proses evakuasi memakan waktu berjam-jam karena kondisi medan yang curam serta jarak pandang yang terbatas pada waktu kejadian.

Bus dan truk yang terlibat tabrakan mengalami kerusakan parah. Para korban luka segera dilarikan ke beberapa rumah sakit di Arequipa untuk mendapatkan perawatan intensif. Sementara itu, pihak kepolisian tengah melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan.

Kecelakaan lalu lintas dengan korban besar bukan hal baru di Peru. Negara tersebut kerap mencatat insiden serupa akibat kecepatan berlebihan, kondisi jalan yang buruk, minimnya rambu keselamatan, serta lemahnya pengawasan terhadap operator transportasi. Pemerintah setempat kembali diingatkan untuk memperketat regulasi keselamatan bagi angkutan umum, terutama yang beroperasi di jalur pegunungan. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *