400 Pelajar di Rajapolah Alami Gejala Keracunan Usai Konsumsi MBG

TASIKMALAYA — Kasus dugaan keracunan makanan bergizi gratis (MBG) kembali mencuat di wilayah Jawa Barat. Setelah sebelumnya menimpa ratusan siswa di Bandung, insiden serupa kini terjadi di Tasikmalaya. Sebanyak 400 siswa dilaporkan mengalami gejala keracunan usai mengonsumsi makanan MBG dari satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) Yayasan Abu Bakar Ash-Shiddiq pada Kamis (1/5/2025) lalu.

Menurut data Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya, siswa yang terdampak berasal dari jenjang SD hingga SMA dan tersebar di wilayah Kecamatan Rajapolah. Dari total korban, 32 orang di antaranya harus dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis lanjutan.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyatakan bahwa pihaknya telah mengirimkan tim investigasi ke lokasi kejadian untuk melakukan pengecekan dan pengambilan sampel makanan.

“BGN saat ini tengah menunggu hasil uji laboratorium dari sampel makanan yang dikumpulkan untuk memastikan penyebab pasti keracunan yang menimpa ratusan siswa tersebut,” ujar Dadan, dikutip dari Riau Pos.

Insiden ini berlangsung sejak 1 hingga 2 Mei 2025 dan tidak hanya berdampak pada siswa, namun juga sejumlah guru. Gejala yang dialami para korban antara lain mual, muntah, dan diare.

Kepala SPPG Yayasan Abu Bakar Ash-Shiddiq, Michael Julius Tobing, membantah adanya kelalaian dalam pengolahan makanan. Ia menegaskan bahwa seluruh proses telah mengikuti prosedur secara teliti dan bahan makanan yang digunakan telah memenuhi standar kualitas.

“Kami telah menjalankan seluruh tahapan sesuai prosedur dan memastikan bahan makanan berkualitas sebelum diolah,” ucap Michael.

Sebagai langkah antisipatif, BGN menyatakan akan memperketat prosedur distribusi MBG, mulai dari pengemasan, pengangkutan, hingga penyerahan kepada peserta didik, agar kejadian serupa tidak kembali terulang di daerah lain. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *