48 Kantong Jasad Ditemukan di Jalisco, Bukti Kekejaman Kartel Meksiko
MEXICO CITY — Pihak berwenang di Meksiko kembali mengungkap temuan mengerikan berupa 48 kantong berisi jasad manusia dari sebuah kuburan rahasia di kawasan Zapopan, dekat Guadalajara, negara bagian Jalisco. Penemuan ini menambah panjang daftar kasus kekerasan dan hilangnya ribuan orang di wilayah yang dikenal sebagai basis operasi kartel narkoba paling berkuasa di negara tersebut.
Menurut laporan dari Kejaksaan Negara Bagian Jalisco, jasad-jasad tersebut ditemukan sekitar empat pekan lalu di area terpencil di wilayah metropolitan Guadalajara. Tim pencari gabungan, yang terdiri dari otoritas setempat dan relawan kolektif Guerreros Buscadores, menemukan kantong-kantong tersebut saat melakukan operasi pencarian orang hilang.
“Kami perlu membuat kemajuan dalam masalah forensik agar kami dapat memberitahu Anda berapa banyak korban yang diwakili oleh jumlah tas ini,” ujar Wakil Jaksa Penuntut untuk Orang Hilang Negara Bagian Jalisco, Blanca Trujillo, dalam konferensi pers, Jumat (24/10/2025).
Ia menegaskan, pihaknya belum dapat memastikan berapa jumlah individu yang menjadi korban, mengingat kondisi jasad yang sebagian besar telah rusak. Proses identifikasi diperkirakan memakan waktu lama karena memerlukan analisis DNA serta pemeriksaan forensik mendetail.
Sementara itu, pihak berwenang menolak memberikan estimasi jumlah korban, namun memastikan bahwa pencarian tambahan masih dilakukan untuk memastikan tidak ada jasad lain yang tertinggal di lokasi penemuan awal. “Kami terus melanjutkan pencarian dengan dukungan Komisi Nasional Pencarian Orang Hilang. Karena area yang luas, kami memerlukan penggunaan alat berat,” tambah Trujillo.
Wilayah Jalisco sendiri menjadi salah satu titik paling kelam dalam krisis orang hilang di Meksiko. Berdasarkan data pemerintah, lebih dari 15.900 orang dilaporkan hilang di wilayah tersebut, angka yang diyakini berkaitan erat dengan aktivitas Kartel Generasi Baru Jalisco (CJNG).
CJNG, yang telah dinyatakan sebagai “organisasi teroris asing” oleh Amerika Serikat pada Februari lalu, dikenal sebagai kelompok kartel yang sangat brutal serta terlibat dalam perdagangan fentanyl — zat berbahaya yang telah menewaskan ribuan warga AS.
Temuan terbaru ini bukanlah yang pertama di wilayah tersebut. Pada Juni 2025 lalu, para ahli forensik juga menemukan 34 jasad terkubur di sekitar area pemukiman di Zapopan. Pola serupa terus berulang di berbagai wilayah Jalisco, memperlihatkan tingkat kekerasan dan kekejaman yang belum mereda sejak pemerintah federal melancarkan operasi militer antinarkoba pada Desember 2006.
Penemuan 48 kantong berisi jasad manusia ini mempertegas bahwa krisis kemanusiaan di Meksiko masih jauh dari selesai. Upaya pencarian dan identifikasi korban terus dilakukan, namun tantangan besar masih menghadang — mulai dari luasnya wilayah, keterbatasan sumber daya forensik, hingga ancaman dari kelompok kriminal bersenjata yang masih aktif beroperasi. []
Siti Sholehah.
