5 Hektar Hutan Arjuno Terbakar, Api Sudah Padam

PASURUAN — Kebakaran lahan kembali mengancam kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo di lereng Gunung Arjuno.

Api melalap sekitar lima hektar lahan yang berada di wilayah perbatasan antara Desa Jatiarjo, Kecamatan Prigen, dan Desa Cendono, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Peristiwa yang terjadi pada Senin (21/7/2025) ini pertama kali terpantau saat kobaran api mulai menjalar dari semak-semak di area berkemiringan ekstrem.

Cepatnya embusan angin memperparah situasi dan memicu kekhawatiran akan meluasnya titik api ke wilayah yang lebih dalam.

Menghadapi kondisi itu, warga setempat tak tinggal diam. Mereka segera mengambil tindakan cepat dengan melakukan pemadaman manual.

Cara tradisional seperti gebyok (memukul semak dengan ranting basah) masih menjadi andalan.

“Warga kami sudah berhasil memadamkan dengan cara manual di lokasi yang terbakar,” ujar M. Dardiri, tokoh masyarakat setempat saat dikonfirmasi, Kamis (24/7/2025).

Dardiri menyebutkan bahwa potensi kebakaran hutan di lereng Gunung Arjuno selalu meningkat saat musim kemarau.

Oleh karena itu, pihak desa telah mengantisipasinya dengan pelatihan rutin dan kesiagaan kolektif.

“Terhadap potensi kebakaran di musim kemarau di Gunung Arjuno, warga selalu siap siaga untuk mengantisipasinya. Kemarin yang terbakar seluas 5 hektar sudah padam,” lanjutnya.

Selain warga, sejumlah relawan dan personel dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga turut terlibat dalam upaya pemadaman.

Mereka berfokus pada pembasahan area sekitar untuk mencegah penyebaran api.

“Relawan warga melakukan pemadaman secara manual, dengan cara gebyok. Saya menerima laporan pagi tadi sudah tidak ada api. Belum dipastikan berapa luas yang terbakar,” ujar Sugeng, seorang relawan yang terlibat di lapangan.

Hingga saat ini, meski api telah padam, warga dan relawan tetap melakukan patroli dan pemantauan titik-titik rawan.

Mengingat kondisi hutan kering dan angin yang tidak menentu, mereka mewaspadai kemungkinan kebakaran susulan.

Pihak desa juga kembali mengingatkan masyarakat, khususnya para pendaki dan pengunjung kawasan hutan, untuk tidak menyalakan api sembarangan dan turut menjaga kelestarian lingkungan hutan yang menjadi sumber kehidupan bersama. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *