7.000 Unit Alat Pembersih Udara, Untuk Korban Kabut Asap
PULANG PISAU– Kementerian Sosial menyiapkan 7.000 unit pembersih udara yang diprioritaskan bagi korban kabut asap di Provinsi Kalimantan Tengah.
“Total Kemensos pesan 7.000 unit. Kami akan menguji coba kapasitas alat ini kalau dengan pompa bagaimana, kalau dengan kompresor bagaimana,” kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Kabupaten Pulau Pisau, Kalimantan Tengah, Sabtu (24/10).
Alat tersebut diprioritaskan di Kalimantan Tengah karena tingkat ketebalan asap dan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di daerah tersebut sudah harus diwaspadai supaya tidak membahayakan kesehatan masyarakat.
Saat ini sebanyak 1.000 unit sedang diproduksi dan jika Minggu (25/10) selesai langsung dikirim ke Kalimantan Tengah. Nantinya alat yang akan membersihkan udara dari kabut asap itu akan ditempatkan di titik-titik evakuasi.
“Alat ini akan dibagikan ke titik evakuasi. Kemarin sudah diuji coba untuk dibagi kepada warga, tapi prioritas di tempat evakuasi,” jelasnya.
Jika pembersih udara itu memungkinkan untuk dipasang di rumah-rumah, maka warga terdampak asap tidak harus dievakuasi di tempat pengungsian apalagi keluar kota, kata Mensos.
Alat pembersih udara buatan anak bangsa itu diproduksi dengan harga sangat terjangkau, yaitu 20 dolar per unit tapi berstandar internasional.
Menurut Mensos, terkait titik evakuasi jika tempat yang dijadikan lokasi evakuasi seluruhnya memakai alat pengatur udara (AC) dan aman maka tidak dibutuhkan pembersih udara, tapi sebaliknya jika tidak sepenuhnya ber-AC maka akan dipasang alat tersebut.
Untuk Kalimantan Tengah sendiri, Kemensos sudah menyiapkan tujuh titik evakuasi bagi korban asap yang rentan terutama bayi, anak-anak, ibu hamil serta lanjut usia. [] ANT