93 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Israel di Beit Lahiya, Gaza
JAKARTA – Sedikitnya 93 warga Palestina dinyatakan tewas atau hilang dalam serangan udara Israel yang menghantam bangunan tempat tinggal di kota Beit Lahiya, Gaza Utara, pada Selasa (29/10/2024).
Insiden ini, yang menewaskan sedikitnya 20 anak-anak, dikonfirmasi oleh Kementerian Kesehatan Gaza. Tim medis menyebut bahwa puluhan orang terluka dalam kejadian tersebut, dan banyak korban masih terperangkap di bawah puing-puing, sementara tim penyelamat kesulitan untuk mencapai lokasi.
Ismail Al-Thawabta, Direktur Kantor Media Pemerintah Gaza, memperbarui jumlah korban tewas menjadi 93 orang pada Selasa malam.
Ia menyatakan, “Beberapa korban masih di bawah reruntuhan dan di jalanan, serta tim ambulans dan pertahanan sipil tidak dapat mencapai mereka.”
Rekaman video dari lokasi menunjukkan tubuh-tubuh korban yang dibungkus kain, tergeletak di luar bangunan yang hancur.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller menyatakan keprihatinannya atas tingginya jumlah korban, dengan menyebut insiden ini sebagai “kejadian yang mengerikan dengan hasil yang mengerikan.”
Pihak AS telah menghubungi pemerintah Israel untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut terkait insiden ini, terutama karena sebagian besar korban adalah anak-anak. Selain itu, Kantor Hak Asasi Manusia PBB mengungkapkan keterkejutannya dan menyerukan penyelidikan yang cepat dan transparan.
Ismail Ouaida, salah satu saksi mata yang membantu mengeluarkan tubuh dari puing-puing, tak kuasa mengungkapkan kepedihannya.
“Ada puluhan syuhada – puluhan orang yang terlantar tinggal di rumah ini. Rumah ini dibom tanpa peringatan. Seperti yang Anda lihat, tubuh mereka berserakan, dengan bagian tubuh menggantung di dinding,” katanya, dilansir Reuters.
Pada hari yang sama, pejabat kesehatan Palestina juga melaporkan serangan udara Israel yang menghantam tiga rumah di Beit Lahiya, menyebabkan korban jiwa dan luka-luka lebih lanjut.
Israel belum memberikan komentar langsung terkait serangan ini, meskipun militer Israel kerap mempertanyakan validitas data korban yang disampaikan oleh kantor media yang dikelola Hamas di Gaza. []
Nur Quratul Nabila A