Dinkes Berau Peringatkan Potensi Penyakit Kulit dan Diare Selama Musim Banjir

BERAU – Banjir yang melanda 17 kampung di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, pada awal Mei 2025 mendapat perhatian serius dari Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat. Kepala Dinkes Berau, Lamlay Sarie, mengungkapkan adanya potensi penyebaran penyakit yang meningkat selama musim banjir.
“Ya, ada potensi penyakit saat banjir, seperti penyakit kulit dan diare, itu sangat rentan sekali,” ujar Lamlay dalam wawancara dengan TribunKaltim.co, Kamis (8/5/2025).
Selain diare, Lamlay juga menyebutkan adanya risiko penyebaran penyakit demam berdarah akibat berkembangnya jentik nyamuk di genangan air pasca banjir.
Penyakit malaria, yang disebarkan oleh nyamuk, juga menjadi ancaman serius karena kondisi lembab dan tergenangnya air di sekitar pemukiman.
“Semua penyakit ini dapat berkembang dan bisa dimitigasi, terutama saat bencana seperti banjir,” tambah Lamlay.
Banjir yang berlangsung di Berau turut mengundang perhatian lebih karena mengganggu akses air bersih.
Masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan konsumsi maupun kebersihan. Hal ini juga berpotensi menimbulkan penyakit kulit, terutama saat peralihan musim dari hujan ke kemarau.
Dinkes Berau kini tengah menurunkan tim surveilans khusus yang akan memantau kondisi kesehatan di lokasi-lokasi yang terdampak banjir. Petugas dari Dinkes dan puskesmas setempat turut dilibatkan untuk mendata penyakit yang diderita oleh warga.
“Kami akan terus memperbarui data dan laporan terkait kondisi kesehatan masyarakat di wilayah banjir ini,” tambahnya.
Pihak Dinkes Berau juga berkomitmen untuk terus memberikan informasi terkait perkembangan situasi kesehatan kepada publik. []
Nur Quratul Nabila A