Mensos Apresiasi Langkah Kaltim Atasi Ketimpangan

SAMARINDA – Komitmen menekan angka kemiskinan di Kalimantan Timur menjadi sorotan utama dalam dialog terbuka antara Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, dan Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf, bersama para pilar sosial yang digelar di Gedung Olah Bebaya, Kompleks Rumah Jabatan Gubernur Kaltim, Samarinda.

Dialog yang berlangsung hangat ini menjadi wadah strategis untuk membahas berbagai isu sosial, khususnya terkait penanggulangan kemiskinan, akses layanan dasar, dan pemberdayaan masyarakat. Gubernur Rudy Mas’ud menyampaikan kondisi riil Kalimantan Timur yang masih bergulat dengan masalah kemiskinan, meski wilayah ini dikenal sebagai salah satu penyumbang terbesar devisa nasional.

“Tingkat kemiskinan Kaltim masih tinggi, Pak Menteri. Berdasarkan data BPS, angka kami masih 5,78 persen,” ungkap Rudy di hadapan ratusan peserta dialog, termasuk relawan sosial, pekerja sosial, dan tokoh masyarakat.

Namun, Rudy menegaskan optimismenya terhadap perubahan, dengan menyoroti program prioritas daerah seperti pendidikan dan kesehatan gratis, serta pembangunan infrastruktur dasar di wilayah tertinggal.

“Kami yakin, Pak Menteri, bahwa program gratis untuk pendidikan dan kesehatan, serta pembangunan infrastruktur untuk akses, akan mampu memutus rantai kemiskinan di Kaltim. Bahkan, kami percaya Kaltim bisa sejajar dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Brunei,” tambahnya.

Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf, menyambut baik langkah progresif yang diambil oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Menurutnya, Gubernur Rudy memiliki pemahaman yang komprehensif terhadap permasalahan sosial yang dihadapi daerahnya.

“Program Bapak Gubernur sangat keren. Beliau paham betul permasalahan di Kaltim — mana yang harus diperkuat dan mana yang perlu diintegrasikan dengan program pemerintah pusat,” ujar Saifullah.

Kalimantan Timur, sebagai calon ibu kota negara (IKN), menghadapi tantangan besar untuk memastikan kesejahteraan masyarakat lokal tidak tertinggal dari arus pembangunan. Karena itu, sinergi antara pusat dan daerah sangat dibutuhkan untuk mempercepat pemulihan sosial dan ekonomi.

Selain Gubernur dan Menteri Sosial, acara ini juga dihadiri oleh pejabat utama Kementerian Sosial RI, Kepala Dinas Sosial Kaltim Andi Muhammad Ishak, dan stakeholder dari berbagai sektor.

Sosial RI menyatakan akan memperkuat integrasi program-program nasional di Kaltim, seperti bantuan sosial terarah, pelatihan kerja berbasis komunitas, dan pemberdayaan ekonomi lokal melalui UMKM sosial. Langkah ini diharapkan mampu menurunkan angka kemiskinan serta mendorong kemandirian masyarakat secara berkelanjutan dan merata di seluruh wilayah. Upaya ini juga melibatkan sinergi lintas sektor, termasuk pemerintah daerah dan lembaga swadaya masyarakat, agar implementasinya lebih tepat sasaran dan berdampak nyata bagi warga.[]

Rifky Irlika Akbar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *