13 Tewas dalam Ledakan Amunisi, TNI AD Buka Rekrutmen Khusus untuk Anak Korban

JAKARTA – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) membuka peluang bagi putra-putri korban ledakan amunisi kedaluwarsa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, untuk bergabung menjadi prajurit. Langkah ini merupakan bagian dari bentuk tanggung jawab moral dan dukungan terhadap keluarga korban peristiwa tragis yang menewaskan 13 orang pada awal pekan ini.

Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigadir Jenderal Wahyu Yudhayana, menyampaikan bahwa pihaknya siap memberikan pendampingan dan pembinaan kepada anak-anak korban yang berminat mengabdi sebagai prajurit TNI AD.

“TNI Angkatan Darat membuka kesempatan kepada seluruh putra-putri korban, apabila ada yang ingin bergabung menjadi prajurit. Nantinya Kodim 0611/Garut akan memberikan bimbingan agar prosesnya berjalan baik,” ujar Wahyu dalam konferensi pers yang disampaikan Rabu (14/5/2025), dikutip dari Antara.

Selain membuka peluang rekruitmen khusus, TNI AD juga membantu penuh proses pemakaman korban. Sembilan jenazah warga sipil telah diserahkan kepada keluarga masing-masing pada Selasa (13/5/2025), disusul prosesi pemakaman yang difasilitasi hingga malam hari. Kegiatan doa bersama juga akan digelar oleh Korem 062/Tarumanegara dan Kodim 0611/Garut bersama masyarakat dalam beberapa waktu ke depan.

Ledakan maut tersebut terjadi saat jajaran Pusat Peralatan TNI AD melakukan pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Gudang Pusat Amunisi III, Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, pada Senin (12/5/2025) sekitar pukul 09.30 WIB. Menurut penjelasan Wahyu, proses awal peledakan telah dilakukan sesuai prosedur, dengan dua lubang sumur berisi amunisi berhasil diledakkan dengan aman.

Namun insiden terjadi ketika personel mencoba memusnahkan sisa detonator di lubang ketiga. Saat tim menyusun detonator dalam lubang tersebut, tiba-tiba terjadi ledakan mendadak yang menewaskan 13 orang—terdiri atas empat anggota TNI AD dan sembilan warga sipil yang saat itu tengah bekerja membantu proses pemusnahan.

Peristiwa tersebut mendapat sorotan publik, termasuk dari kalangan DPR yang menilai pentingnya pengamanan lokasi penyimpanan dan pemusnahan amunisi agar jauh dari permukiman warga. Terkait hal ini, rencana pemanggilan Panglima TNI oleh Komisi I DPR RI disebut akan segera dilakukan guna meminta klarifikasi dan evaluasi prosedur keselamatan.

Dengan dibukanya kesempatan masuk TNI AD bagi anak-anak korban, TNI berharap dapat memberikan harapan dan keberlanjutan masa depan keluarga korban, serta menjadi simbol penghormatan atas pengorbanan yang telah terjadi. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *