MER-C Kecam Serangan Israel ke RS Indonesia di Gaza, Layanan Medis Lumpuh Total

JAKARTA – Komite Medis untuk Kemanusiaan (Medical Emergency Rescue Committee/MER-C) Indonesia mendesak pemerintah Israel untuk segera menghentikan serangan militer yang menyebabkan kerusakan signifikan terhadap Rumah Sakit (RS) Indonesia di Jalur Gaza.

Berdasarkan laporan dari staf lokal MER-C di lokasi, pada Minggu (18/5/2025) waktu setempat, RS Indonesia di Beit Lahiya, Jalur Gaza bagian utara, dikepung oleh pasukan militer Israel yang mengoperasikan drone quadcopter. Seluruh aktivitas medis di sekitar rumah sakit dilaporkan telah dihentikan secara paksa.

“Kondisi rumah sakit sangat memprihatinkan, kaca-kaca jendela dan plafon berjatuhan akibat getaran kuat dari bom yang dijatuhkan di sekitar area rumah sakit. Getaran itu bahkan dirasakan seperti gempa bumi oleh warga,” demikian pernyataan resmi MER-C Indonesia yang diterima di Jakarta.

Akibat pengepungan tersebut, berbagai layanan penting seperti ruang perawatan intensif (ICU), unit gawat darurat, ruang operasi, dan layanan poliklinik tidak dapat beroperasi. Saat ini, sekitar 20 orang—terdiri atas staf dan pasien—masih berada di dalam bangunan rumah sakit.

Direktur RS Indonesia di Gaza, Dr. Marwan al-Sultan, menyatakan bahwa serangan intensif telah membuat rumah sakit tak lagi dapat menerima pasien baru.

“Serangan langsung juga menghantam unit perawatan intensif. Tidak ada warga sipil yang bisa datang atau keluar dari rumah sakit,” ujarnya.

Relawan lokal masih berupaya melakukan pembersihan bagian dalam rumah sakit, meski dihadapkan pada keterbatasan alat, logistik, serta kondisi keamanan yang memburuk.

MER-C menegaskan bahwa serangan militer terhadap fasilitas medis dan tenaga kesehatan tanpa peringatan terlebih dahulu merupakan pelanggaran serius terhadap hukum humaniter internasional.

Organisasi ini juga mengingatkan bahwa rumah sakit dan fasilitas kemanusiaan harus dijamin perlindungannya dalam situasi konflik bersenjata.

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza turut mengonfirmasi pengepungan militer oleh Israel atas RS Indonesia. Kondisi tersebut telah menimbulkan kepanikan di antara pasien dan tenaga medis yang masih bertahan di dalam.

RS Indonesia menjadi salah satu dari beberapa fasilitas kesehatan utama di Jalur Gaza bagian utara yang diserang sejak awal agresi militer Israel.

Sebelumnya, RS Kamal Adwan, RS al-Shifa, RS al-Ahli, dan RS al-Awda juga mengalami serangan, pembakaran, dan pengepungan. Puluhan klinik, stasiun medis, serta ambulans turut menjadi sasaran. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *