Evakuasi Korban Longsor di Trenggalek Terkendala Pergerakan Tanah dan Medan Terjal

TRENGGALEK – Upaya pencarian enam warga yang diduga tertimbun tanah longsor di Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, hingga kini masih menghadapi kendala serius akibat pergerakan tanah yang belum stabil dan kondisi medan yang sulit dijangkau.

Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, Satriyo Nurseno, mengungkapkan bahwa lokasi kejadian berada di titik yang sulit diakses karena jalan menuju lokasi tertimbun longsor masih terhalang oleh material tanah dan terus mengalami pergerakan.

“TKP sulit ditembus dikarenakan masih ada pergerakan tanah. Akses jalan menuju lokasi tertimbun tanah longsor juga masih tertutup,” ujar Satriyo, Selasa (20/5/2025).

Bencana longsor tersebut terjadi setelah wilayah Kecamatan Bendungan diguyur hujan deras dengan intensitas tinggi sejak Senin (19/5/2025) sore. Hujan yang berlangsung cukup lama menyebabkan tebing di kawasan perbukitan runtuh dan menimpa permukiman warga sekitar pukul 16.10 WIB.

Sedikitnya 10 rumah terdampak longsor. Dari jumlah tersebut, tujuh rumah mengalami rusak sedang, sementara tiga lainnya mengalami kerusakan berat. Sebanyak 10 kepala keluarga atau sekitar 30 jiwa tercatat terdampak bencana tersebut.

BPBD Kabupaten Trenggalek menginformasikan bahwa terdapat enam orang yang diduga masih berada di dalam rumah saat longsor terjadi. Mereka adalah Mesinem, Nitin, Tulus, Yatini, Yatemi, dan Torik. Keenam korban tersebut saat ini masih dalam pencarian.

Sementara itu, Koordinator Pos Basarnas Trenggalek, Nanang Pujo, menyampaikan bahwa sebanyak 135 personel gabungan dari berbagai instansi telah diterjunkan ke lokasi kejadian. Tiga unit alat berat juga dikerahkan untuk membantu proses evakuasi.

Meski demikian, evakuasi korban berlangsung secara bertahap karena medan yang sulit dan jalan yang tertutup lumpur, batang pohon, serta material longsor lainnya.

“Titik longsor ada tiga. Akses tertutup lumpur, batang pohon, dan ranting. Itu semua harus dibersihkan terlebih dahulu agar kendaraan operasional bisa masuk,” jelas Nanang.

Pihak Basarnas dan BPBD terus mengupayakan pencarian dan evakuasi dengan memprioritaskan keselamatan tim di lapangan. Warga sekitar diimbau untuk tetap waspada dan tidak mendekat ke lokasi longsor mengingat potensi terjadinya longsor susulan masih cukup tinggi. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *