Mensos Ipul Bantah Isu Pengusiran Siswa SLBN A Padjajaran dari Sentra Wyata Guna

JAKARTA – Menteri Sosial Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, membantah kabar yang menyebutkan adanya pengusiran terhadap siswa Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) A Padjadjaran dari area Sentra Wyata Guna, Bandung. Ia menegaskan bahwa tidak ada tindakan pengusiran terhadap siswa penyandang disabilitas, dan menyebut hal tersebut sebagai kesalahpahaman.

“Sejak Maret, sudah dilakukan koordinasi dan disepakati bahwa ketiga layanan di Sentra Wyata Guna tetap berjalan: layanan rehabilitasi sosial, SLB, dan Sekolah Rakyat,” kata Gus Ipul dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Sosial, Jakarta, Selasa (20/5/2025).

Ia menjelaskan bahwa saat ini memang sedang dilakukan proses renovasi sebagian area Sentra Wyata Guna. Namun, menurutnya, proses renovasi tersebut tidak mengganggu aktivitas belajar-mengajar siswa SLB.

“Yang saya tahu, pembelajaran tidak terganggu. Renovasi dilakukan dengan mempertimbangkan keberlangsungan kegiatan di sana,” ujarnya.

Gus Ipul juga menuturkan bahwa pengelolaan SLB berada di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Sejak Maret lalu, pihak sekolah telah diinformasikan mengenai program Sekolah Rakyat yang dijalankan Kemensos di area tersebut.

“Sudah ada sosialisasi ke pihak sekolah, dan kepala sekolah pun sudah diajak rapat. Tapi ya itu, mungkin terjadi kesalahpahaman sehingga muncul isu pengusiran,” ucapnya.

Ia menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan klarifikasi dan kembali mengadakan pertemuan bersama berbagai pihak, termasuk Komisi Nasional Disabilitas, guna meluruskan isu yang berkembang.

“Semua pihak hadir, termasuk Komisi Nasional Disabilitas. Jadi pada prinsipnya, tidak ada pengusiran. Itu hanya miskomunikasi yang sudah kami luruskan,” tegasnya.

Gus Ipul menegaskan, sebagai kementerian yang menangani isu disabilitas, Kemensos berkomitmen untuk tidak mengabaikan hak pendidikan siswa berkebutuhan khusus.

“Kami tidak mungkin memperlakukan SLB secara tidak sesuai dengan ketentuan. Semangat kami adalah melayani penyandang disabilitas. Tidak ada sedikit pun niat untuk menghalangi pendidikan mereka. Justru kami ingin mencari solusi terbaik,” pungkasnya. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *