Garin Nugroho Perkenalkan Proyek “Spirit of The Kantil” di Cannes Market 2025

JAKARTA – Sutradara kenamaan Indonesia, Garin Nugroho, memperkenalkan proyek film terbarunya berjudul Spirit of the Kantil atau Bedoyo di ajang Cannes Market 2025, yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Festival Film Cannes.
Dalam proyek ini, Garin berperan sebagai penulis naskah sekaligus produser, sementara kursi penyutradaraan dipercayakan kepada Razka Robby Ertanto, sineas muda Indonesia yang sebelumnya dikenal lewat Midnight in Bali (2025) dan Yohanna (2024).
Mengutip Variety pada Sabtu (17/5/2025), Spirit of the Kantil diproyeksikan menelan biaya pengembangan sebesar US$30 ribu atau sekitar Rp489,9 juta, dan total anggaran produksi mencapai US$1 juta atau setara Rp16,33 miliar. Guna merealisasikan film tersebut, tim produksi menyiapkan skema pembiayaan campuran yang melibatkan investasi swasta, hibah perfilman, serta kolaborasi produksi internasional.
Film ini digambarkan sebagai drama sensual yang mengakar pada spiritualitas dan tradisi mistik Jawa era 1950-an. Cerita berpusat pada dinamika hasrat, kekuasaan, dan keindahan yang dihidupkan melalui tiga karakter utama: Adista, perempuan bangsawan yang menguasai seni esoteris lewat bunga kantil; Citresa, penari bedoyo yang lahir di bawah pohon kantil; serta Kripala, suami Citresa sekaligus komponis yang dilanda kecemburuan.
Konflik berkembang saat Adista menarik Citresa ke dalam dunia ritual dan upacara kuno, membuat hubungan mereka kian intim, sementara Kripala semakin terperosok dalam amarah yang menghancurkan.
“Secara paradoks, Indonesia pada 1950-an—era yang kerap dianggap konservatif—justru memiliki penghormatan lebih terhadap ekspresi gender dan identitas pribadi dibandingkan norma sosial yang lebih kaku saat ini,” ujar Garin Nugroho dalam keterangan tertulisnya.
Sementara itu, Ertanto menyatakan bahwa Spirit of the Kantil ingin menantang dikotomi antara kesakralan dan erotisme.
“Saya membayangkan film ini sebagai sebuah mantra dalam bahasa tradisi, mistis, dan hasrat. Berakar pada ritual esoteris Jawa, film ini mengeksplorasi kekuatan yang membentuk keindahan dan kepemilikan,” ujarnya.
Garin Nugroho sebelumnya dikenal melalui karya-karya yang ditayangkan di festival film internasional, seperti Opera Jawa (2006), Kucumbu Tubuh Indahku (2019), dan Samsara (2024). Ia juga turut memproduseri film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak (2017) karya Mouly Surya dan The Seen and Unseen (2017) karya Kamila Andini.
Pengambilan gambar utama Spirit of the Kantil direncanakan dimulai pada Januari 2027. Film ini menjadi salah satu dari tujuh proyek Indonesia yang dipresentasikan di Cannes Market tahun ini, menandai semakin kuatnya peran sinema Tanah Air dalam lanskap perfilman global. []
Nur Quratul Nabila A