Kasus Ulah Pati Meningkat, Aktivis Bali Desak Pemerintah Sediakan Dukungan Psikososial

BADUNG – Seorang pria asal Banyuning, Kabupaten Buleleng, ditemukan meninggal dunia dalam kondisi tergantung di sebuah rumah kosong yang tidak berpenghuni di Lingkungan Muding Mekar, Kelurahan Kerobokan Kaja, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, pada Kamis (22/5/2025).

Kepolisian menduga sementara bahwa korban mengakhiri hidupnya sendiri dengan cara gantung diri. Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi yang mengungkapkan motif pasti di balik peristiwa tersebut.

Peristiwa tragis ini turut menjadi perhatian publik, termasuk dari anggota DPD RI asal Bali sekaligus aktivis sosial, Ni Luh Djelantik. Melalui akun Instagram pribadinya, Ni Luh mengunggah ulang informasi mengenai insiden tersebut seraya menyampaikan belasungkawa.

Ia menulis “Dumogi amor ing Acintya”, doa dalam bahasa Bali yang berarti semoga bersatu dengan Yang Maha Esa.

Dalam unggahan yang dikutip pada Jumat (23/5)/2025, Ni Luh Djelantik menyatakan keprihatinannya terhadap meningkatnya kasus bunuh diri di Bali, yang menurutnya dipicu oleh beban hidup masyarakat yang kian berat.

“Begitu berat beban semeton, usaha tambah sepi, tanggung jawab sebagai kepala keluarga juga krama harus dipenuhi,” tulisnya.

Ia menambahkan bahwa tekanan ekonomi dan sosial menjadi faktor signifikan yang mendorong masyarakat pada kondisi mental yang genting.

Lebih lanjut, ia mengimbau agar pemerintah dan para pemangku kepentingan menyediakan ruang aman dan mekanisme bantuan psikososial bagi warga yang sedang menghadapi tekanan berat.

Unggahan Ni Luh Djelantik telah disukai lebih dari 8.000 akun dan mendapat lebih dari 500 komentar. Warganet ramai-ramai menyampaikan belasungkawa serta mengungkapkan keresahan terkait kurangnya dukungan terhadap warga yang mengalami kesulitan.

Salah satu pengguna akun Instagram, @gugun_tur, menulis, “Jaen hidup di Bali tapi ternyata banyak masyarakatnya depresi. Tekanan sosial dan adat bener-bener banyak membuat masyarakat tertekan.”

Ada pula yang mengaitkan kasus bunuh diri dengan persoalan ekonomi, seperti jeratan utang dari judi online dan pinjaman daring (pinjol).

“Beberapa yang bundir kebanyakan karena judol dan pinjol. Kalau ini juga seperti itu, mohon solusinya Mbok,” tulis akun @nitaardana.

Fenomena meningkatnya angka bunuh diri di Bali telah menjadi isu yang berulang. Kondisi ini menuntut perhatian serius dari seluruh elemen masyarakat, termasuk pemerintah, tokoh adat, dan pemimpin lokal, guna menciptakan ekosistem sosial yang lebih empatik dan suportif bagi warganya. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *