Sebelas Nelayan Maluku Tengah Selamat Usai Terombang-ambing di Laut Selama 6 Hari

MALUKU TENGAH – Sebanyak 11 nelayan asal Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, berhasil ditemukan dalam keadaan selamat oleh tim SAR gabungan setelah enam hari dilaporkan hilang di laut. Mereka ditemukan di perairan Pulau Tujuh pada Kamis (22/5/2025) pukul 17.47 WIT, dalam kondisi terombang-ambing akibat kerusakan mesin kapal.

Kepala Kantor Basarnas Ambon, Muhamad Arafah, mengungkapkan bahwa operasi pencarian dilakukan setelah pihaknya menerima laporan dari Camat Seram Utara Barat terkait keberadaan nelayan yang hilang saat dalam perjalanan pulang dari perairan Misol, Papua Barat Daya.

“Setelah kami menerima laporan, tim SAR gabungan segera bergerak dan berhasil menemukan para nelayan dalam kondisi selamat,” ujar Arafah, Jumat (23/5/2025).

Dalam misi penyelamatan tersebut, dikerahkan 1 unit Rigid Inflatable Boat (RIB) milik USS Bula dan 5 unit longboat milik masyarakat setempat.

Operasi melibatkan unsur Rescue USS Bula, Polairud Seram Bagian Timur, serta 10 orang warga sipil. Tim berangkat dari dermaga Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur, dan menempuh perjalanan laut selama lima jam menuju lokasi pencarian.

Evakuasi para nelayan ke dermaga Pasanea, Maluku Tengah, berlangsung pada pukul 21.57 WIT. Setibanya di darat, mereka diserahkan langsung kepada pihak keluarga.

Arafah menjelaskan bahwa kesebelas nelayan tersebut sebelumnya berlayar dari Desa Pasanea pada 8 Mei 2025 menuju wilayah Pulau Misol, Kabupaten Raja Ampat, untuk mencari ikan.

Setelah delapan hari melaut, mereka memutuskan kembali ke Maluku Tengah pada 16 Mei. Namun di tengah perjalanan, kapal yang mereka tumpangi mengalami mati mesin.

“Kapal mengalami kerusakan mesin dan para nelayan terombang-ambing di antara perairan Pulau Seram dan Misol selama enam hari,” imbuhnya.

Di tengah kondisi darurat, para nelayan sempat menghubungi Raja Pasanea saat mereka mendapatkan sinyal telepon seluler. Laporan tersebut kemudian diteruskan ke Camat Seram Utara Barat dan selanjutnya ke Basarnas Ambon.

Percakapan antara nelayan dan Raja Pasanea sempat beredar di media sosial dan grup WhatsApp. Dalam rekaman tersebut, para nelayan menyampaikan bahwa mereka kehabisan bahan makanan dan air bersih.

Mereka juga sempat menepi di sebuah pulau tak berpenghuni, namun memutuskan melanjutkan perjalanan untuk mencari sinyal dan pertolongan.

Meski berada dalam situasi sulit, para nelayan tetap berusaha bertahan hidup. Mereka mendayung kapal sambil berharap tim penyelamat segera datang. Aksi cepat tanggap tim SAR akhirnya membuahkan hasil, menyelamatkan nyawa 11 orang yang telah bertahan di laut lepas dalam keterbatasan. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *