Dua SD di Kendal Terendam Banjir Rob, Proses KBM Terganggu

KENDAL – Dua Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kelurahan Bandengan, Kecamatan Kendal Kota, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, terendam banjir rob sejak tiga hari terakhir.

Genangan air laut pasang tersebut mengganggu aktivitas belajar-mengajar di SDN 2 Bandengan dan SDN 3 Bandengan, meskipun air belum mencapai ruang kelas.

Kepala SDN 3 Bandengan, Surono, mengungkapkan bahwa sekolahnya sudah lama menjadi langganan banjir rob. Untuk mengantisipasi, pihak sekolah telah meninggikan ruang-ruang kelas dan ruang guru dengan cara pengurugan.

“Sejak Rabu kemarin, sekolah kembali terendam rob. Air tidak sampai masuk ke ruang kelas seperti sebelum pengurugan, tetapi halaman tetap tergenang,” ujar Surono, Jumat (23/5/2025).

Ia menambahkan bahwa meskipun secara fisik proses pembelajaran tidak terganggu, namun genangan air di halaman sekolah membuat sejumlah siswa bermain air saat jam istirahat. Hal ini berisiko mengganggu kenyamanan dan konsentrasi belajar setelahnya.

“Namanya anak-anak, meskipun dilarang tetap saja bermain air,” kata dia.

Kondisi serupa juga dialami SDN 2 Bandengan. Kepala sekolahnya, Mursalin, mengatakan bahwa selama tiga hari terakhir halaman sekolah terus digenangi rob. Upaya pengurasan air menggunakan pompa tidak efektif, karena saluran pembuangan menuju sungai juga dalam kondisi penuh.

“Biasanya kami buang air ke sungai, tapi sekarang tidak bisa karena sungainya sendiri penuh. Jadi air kembali meluap dan masuk ke halaman,” jelas Mursalin.

Ia menyebutkan bahwa baru kali ini genangan air bertahan begitu lama dan cukup mengganggu aktivitas belajar.

“Tadi ada anak yang ambil air dan ditumpahkan ke meja, jadi semua basah,” ungkapnya prihatin.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kendal, Ferinando Rad Bonay, mengakui bahwa kedua sekolah tersebut berada di kawasan pesisir yang rawan terkena rob. Ia mengatakan bahwa salah satu langkah mitigasi jangka pendek adalah dengan melakukan pengurugan untuk meninggikan lantai sekolah.

“Kalau ada anggaran, nanti sekolah akan ditingkat untuk mengatasi rob secara permanen,” jelas Ferinando.

Hingga saat ini, pihak sekolah bersama dinas terkait masih berupaya menjaga keberlangsungan proses pembelajaran, sembari menanti langkah penanganan lebih lanjut dari pemerintah daerah. []

Nur Quratul Nabila a

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *