HUT Maluhu ke-55: Perayaan dengan Anggaran Minimal, Dampak Maksimal

KUTAI KARTANEGARA – Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-55 Kelurahan Maluhu, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) berlangsung meriah dan penuh antusiasme. Seluruh rangkaian acara yang digelar selama tiga pekan berturut-turut ini mendapatkan apresiasi tinggi dari Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara, Arianto.

Ia menilai, keberhasilan panitia dalam menyelenggarakan berbagai kegiatan secara efisien, meski hanya didukung anggaran sekitar Rp60 juta lebih, menjadi bukti kuatnya semangat gotong royong dan kerja sama antarwarga.

“Ini luar biasa. Dengan anggaran terbatas, panitia mampu menyelenggarakan serangkaian acara selama tiga pekan secara meriah dan terorganisir. Efisiensi seperti ini patut dicontoh,” ujar Arianto saat menghadiri malam penutupan HUT Maluhu di Panggung Sasana Krida Bhakti, Kamis (22/5/2025).

Rangkaian kegiatan tersebut mencakup pertunjukan seni dan budaya, pertandingan olahraga, serta berbagai lomba yang melibatkan warga lintas usia. Arianto memuji kontribusi aktif Karang Taruna Kelurahan Maluhu yang dinilainya sangat dominan dalam suksesnya pelaksanaan acara.

“Bukan hanya sekadar acara ulang tahun, ini adalah perayaan jati diri masyarakat. Saya berharap semangat semacam ini bisa ditularkan ke kelurahan dan desa lain di Kukar,” imbuhnya.

Tak hanya dari sisi pelaksanaan, Arianto juga mengapresiasi aspek transparansi dalam pengelolaan anggaran kegiatan. Berdasarkan laporan panitia, dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp63 juta, dengan sisa anggaran sebesar Rp750 ribu.

“Dengan transparansi, kepercayaan publik tumbuh. Dan ini jadi kunci utama keberhasilan setiap kegiatan berbasis masyarakat,” tegas Arianto.

Ia berharap momentum seperti ini dapat terus dipertahankan dan didukung Pemerintah Kabupaten Kukar, baik dalam bentuk pembinaan, fasilitasi, maupun dukungan program pemberdayaan masyarakat ke depannya.

Arianto juga menyampaikan pentingnya sinergi antarwarga dan pemerintah dalam menjaga tradisi gotong royong yang sudah menjadi ciri khas daerah ini. Menurutnya, perayaan seperti ini tidak hanya memupuk kebersamaan, tetapi juga menjadi wahana edukasi sosial dan budaya bagi generasi muda.

“Gotong royong ini adalah modal sosial yang harus terus dikembangkan. Kegiatan seperti ini memberi ruang bagi pemuda untuk berkreasi dan menumbuhkan rasa cinta tanah air,” ujarnya.

Puncak acara ditutup dengan pemotongan tumpeng dan makan bersama warga, yang menambah hangatnya suasana kebersamaan malam itu. Arianto menyebut suasana tersebut sebagai bentuk nyata modal sosial dalam pembangunan daerah.

“Ini bukan sekadar perayaan, tapi cerminan dari kemajuan sosial. Saya bangga melihat bagaimana Maluhu menjaga nilai gotong royong dalam setiap langkahnya,” pungkasnya.

Penulis : Anggi Triomi
Penyunting: Enggal Triya Amukti

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *