Disnakertrans Kaltim Dorong Sertifikasi Kompetensi Tenaga Kerja

ADVERTORIAL — Perayaan Hari Buruh Internasional setiap tanggal 1 Mei menjadi momen strategis bagi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) untuk memperkuat sinergi antara pekerja, pengusaha, dan pemerintah. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kaltim, Rozani Erawadi, menyatakan bahwa peringatan ini tidak semata-mata seremoni, tetapi sarana mempererat komunikasi dan kolaborasi dalam menyelesaikan isu-isu ketenagakerjaan.
“Hubungan industrial mencakup interaksi konstruktif antara pekerja, pengusaha dan pemerintah terkait isu-isu ketenagakerjaan. Peringatan ini dapat diwujudkan melalui berbagai kegiatan, baik formal maupun informal, seperti jalan sehat,” jelas Rozani di Samarinda, Kamis.
Dalam rangka memperingati hari besar ini, Disnakertrans Kaltim mendukung penuh kegiatan yang diajukan oleh para pekerja, terutama acara-acara yang resmi. Sejarah Hari Buruh yang berakar dari perjuangan kaum pekerja di Chicago, Amerika Serikat, sejak 1889 mengingatkan kembali pentingnya hak dan keadilan dalam dunia kerja.
Rozani juga menyoroti tantangan yang dihadapi tenaga kerja di Kaltim, antara lain peningkatan jumlah angkatan kerja, tingginya proporsi sektor informal, serta perlunya adaptasi dengan teknologi yang terus berkembang. Kondisi ini mengharuskan pemerintah dan pemangku kepentingan untuk mengambil langkah konkret dalam meningkatkan kualitas dan perlindungan tenaga kerja.
“Sebagai pemerintah, kami berkomitmen memfasilitasi hal tersebut,” tegas Rozani.
Salah satu upaya nyata adalah program sertifikasi kompetensi yang ditargetkan untuk 1.500 pencari kerja setiap tahunnya. Kerja sama dengan Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Balikpapan dan Bontang ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing tenaga kerja lokal.
“Kami ingin tenaga kerja di Kaltim punya nilai jual secara kompetensi dan ini semakin memperkuat SDM kita menyambut Ibu Kota Nusantara,” tambah Rozani.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi pembangunan daerah dalam menyiapkan sumber daya manusia yang tangguh, berdaya saing, dan mampu berkontribusi optimal di era transformasi pembangunan nasional. Dengan pendekatan ini, Kaltim berharap menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang adil, produktif, dan berkelanjutan.
Penulis: Slamet