Ananda Ajak Warga Mahulu Gunakan Hak Pilih

PARLEMENTARIA – Pemungutan Suara Ulang (PSU) yang akan digelar di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) pada 24/05/2025 menjadi momen penting bagi masyarakat untuk menunjukkan kedewasaan berdemokrasi. Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Ananda Emira Moeis, mengajak seluruh warga Mahulu agar tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk menentukan masa depan daerah mereka.
Berbicara dari perspektif tanggung jawab warga negara, Ananda menekankan bahwa pemilu bukan sekadar rutinitas lima tahunan, melainkan titik awal dari arah kebijakan pembangunan yang akan berlangsung hingga lima tahun ke depan. “Suara itu mahal karena akan digunakan untuk menentukan arah pembangunan lima tahun ke depan. Jangan disia-siakan,” kata Ananda, Jumat (16/05/2025) yang lalu.
Sebagai wilayah perbatasan yang berada di ujung barat Kalimantan Timur, Mahulu dihadapkan pada tantangan berat dalam hal aksesibilitas, layanan publik, dan pemerataan pembangunan. Oleh karena itu, menurut Ananda, penting bagi masyarakat untuk memilih calon pemimpin yang tidak hanya populer saat kampanye, tetapi juga benar-benar mengerti kebutuhan lokal. “Pilihlah pemimpin dengan rekam jejak jelas dan terbukti peduli terhadap pembangunan daerah. Bukan yang hanya muncul saat momen tertentu,” tegasnya.
Ia menilai bahwa kualitas kepemimpinan sangat menentukan apakah program-program yang menjawab kebutuhan masyarakat akan benar-benar direalisasikan atau sekadar menjadi janji politik belaka.
Sejalan dengan Ananda, Ketua Bawaslu Mahulu, Saaludin, menegaskan pentingnya integritas dalam pelaksanaan PSU. Pihaknya akan memperketat pengawasan agar proses berjalan sesuai aturan dan tidak dinodai praktik curang. “Dengan pengawasan maksimal, kami berharap PSU di Mahulu ini menjadi yang pertama dan terakhir,” ujar Saaludin.
Bawaslu juga mengimbau warga untuk berperan aktif dalam mengawasi pelaksanaan PSU dan melaporkan bila menemukan pelanggaran, termasuk politik uang maupun kampanye hitam.
Melalui sinergi antara masyarakat, penyelenggara pemilu, dan pemangku kepentingan lainnya, PSU di Mahulu diharapkan menjadi contoh pelaksanaan demokrasi yang sehat dan bermartabat. Pemilu yang bersih dan partisipatif adalah kunci untuk melahirkan pemimpin yang benar-benar mewakili aspirasi rakyat.
Penulis: Selamet