DPRD Dorong Ketahanan Daerah Hadapi Geopolitik

PARLEMENTARIA – Di tengah ketidakpastian global akibat konflik berkepanjangan seperti perang Rusia-Ukraina dan tensi dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok, Kalimantan Timur mulai menyiapkan langkah antisipatif. Kepedulian terhadap dampak jangka panjang terhadap sektor vital daerah menjadi perhatian utama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur.
Ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas’ud, menyoroti perlunya kesiapan daerah dalam menjaga stabilitas sektor pangan, energi, dan air bersih. Menurutnya, ketiga sektor ini telah menjadi rebutan global akibat krisis geopolitik yang berkepanjangan, dan Kalimantan Timur harus bergerak cepat agar tidak menjadi korban dari arus ketidakstabilan global tersebut. “Meski sampai saat ini Kalimantan Timur belum merasakan dampak besar secara langsung, tanda-tanda ketidakstabilan mulai muncul terutama dalam hal distribusi energi dan kebutuhan pokok,” jelas Hasanuddin.
Situasi di Kalimantan Timur saat ini memang relatif stabil. Distribusi energi telah kembali normal setelah beberapa gangguan sebelumnya. Ketersediaan pangan dan air juga tetap terjaga, terutama di kawasan perkotaan seperti Samarinda. Namun, Hasanuddin mengingatkan bahwa stabilitas ini tidak boleh menjadikan pemerintah daerah lengah.
Sebagai provinsi yang menjadi lokasi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur tidak hanya dituntut menjaga stabilitas internal, tetapi juga menjadi contoh kesiapsiagaan nasional menghadapi dinamika global. Hasanuddin menyatakan bahwa penguatan ketahanan ekonomi lokal menjadi keharusan demi menjaga kelanjutan pembangunan dan pelayanan publik. “Menjaga inflasi tetap terkendali dan memastikan keuangan daerah dalam kondisi sehat menjadi kunci agar pembangunan tidak terhambat,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dan partisipasi masyarakat dalam memperkuat ketahanan daerah, baik melalui kebijakan fiskal maupun pola konsumsi yang berkelanjutan. Solidaritas seluruh elemen dinilai penting dalam menghadapi gejolak internasional yang bisa berdampak pada kestabilan dalam negeri.
Kaltim, sebagai poros pembangunan masa depan Indonesia, memiliki tanggung jawab besar menjaga kesinambungan pembangunan yang tidak hanya kuat dari sisi fisik, tetapi juga tangguh menghadapi dinamika global. []
Penulis: Selamat