Jalan Rusak di Akses Wisata Candi Ijo dan Tebing Breksi Dikeluhkan Wisatawan

SLEMAN  — Kondisi Jalan Candi Ijo di Kalurahan Sambirejo, Kapanewon Prambanan, Sleman, yang menjadi akses utama menuju destinasi wisata Tebing Breksi dan Candi Ijo, mengalami kerusakan parah.

Jalan bergelombang, berlubang, dan permukaan aspal yang mengelupas menjadi keluhan utama para wisatawan, bahkan dikhawatirkan dapat menurunkan jumlah kunjungan.

Berdasarkan pantauan lapangan, kerusakan terjadi hampir di sepanjang jalan dari arah bawah hingga tanjakan awal menuju objek wisata. Tidak hanya permukaan jalan yang rusak, kerikil bertebaran juga memperparah kondisi.

Kendaraan roda empat terpaksa berjalan pelan, sementara pengendara sepeda motor harus sigap menghindari lubang-lubang besar.

Di sisi lain, proyek pembangunan underpass yang menghubungkan Sleman-Gunungkidul juga turut memberi dampak. Proyek nasional tersebut menyebabkan jalan di tanjakan menjadi lebih sempit akibat tumpukan material dan menimbulkan debu yang mengganggu kenyamanan pengguna jalan.

Seorang wisatawan asal Sleman, Anisa Husna, mengaku merasa tidak nyaman. Menurutnya, kondisi jalan yang rusak semakin berbahaya ketika dilalui pada malam hari.

“Waktu pulang hari sudah gelap, jalannya becek karena disiram, malah jadi licin. Saya naik motor, rasanya ngeri sekali,” ujarnya, Minggu (8/6/2025).

Anisa menambahkan, meski objek wisatanya menarik, namun akses jalan yang rusak membuatnya enggan berkunjung kembali, terlebih dengan jarak tempuh yang cukup jauh dari pusat kota.

Keluhan senada disampaikan oleh Pengelola Wisata Tebing Breksi, Kholiq Widiyanto. Ia menuturkan, banyak wisatawan yang menyampaikan komplain atas kondisi jalan.

“Mobil rendah bisa nyangkut, bus besar sampai limbung. Wisatawannya senang di Breksi, tapi perjalanan menuju ke sini bikin kapok,” tuturnya.

Kholiq mengakui bahwa beberapa lubang sudah diisi dengan batu sebagai bentuk penanganan sementara. Selain itu, pihak proyek juga menyiagakan truk tangki untuk menyiram jalan agar debu tidak semakin menebal.

Menurutnya, kerusakan jalan dipicu oleh intensitas tinggi kendaraan proyek sejak awal tahun 2025. Ia berharap setelah proyek rampung, pihak pengelola wisata dan masyarakat dapat merasakan manfaatnya.

“Kalau dibenahi sekarang, belum tentu tahan lama karena lalu lintas truk masih padat. Jadi memang harus sabar dulu,” ungkapnya.

Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Sleman, Mirza Anfansury, menyatakan akan melakukan pemantauan langsung di lapangan.

Jika terbukti kerusakan disebabkan oleh aktivitas proyek nasional, pihaknya akan meminta pertanggungjawaban dari Kementerian PUPR.

“Kalau memang akibat proyek underpass, akan kami minta pihak kementerian memperbaikinya. Tapi kalau bukan, kami akan ambil tindakan segera,” ujar Mirza.

Pemerintah daerah diharapkan segera mengambil langkah konkret agar akses jalan menuju destinasi unggulan seperti Tebing Breksi dan Candi Ijo dapat kembali layak dilalui, demi mendukung pertumbuhan sektor pariwisata di Sleman. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *