DPMD Kukar turut Hadir pada Pertemuan Multi-Stakeholder Ke-IV, sebagai Langkah Besar untuk Menjaga Hutan Kalimantan Timur

ADVERTORIAL – Kalimantan Timur kembali menegaskan komitmennya dalam melestarikan hutan dan lahan dengan langkah nyata. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kutai Kartanegara (Kukar), melalui Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM) Ahmad Irji’I, SE., M.Si, turut hadir dalam Pertemuan Multi-Stakeholder Ke-IV, Selasa (29/04/2025) di Aston Samarinda Hotel and Convention Center,beberapa wakytu lalu.

Pertemuan ini menjadi tonggak penting dalam persiapan implementasi Proyek EnABLE Fase II, sebuah inisiatif ambisius yang bertujuan untuk memperkuat pengelolaan hutan dan lahan secara berkelanjutan. Acara ini mempertemukan berbagai pemangku kepentingan dari tingkat nasional hingga lokal, termasuk Kementerian/Lembaga Negara, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Civil Society Organization (CSO), serta mitra internasional. Dengan pendekatan kolaboratif, pertemuan ini bertujuan untuk merancang strategi terbaik dalam pemilihan desa indikatif sebagai target program. Pertimbangan utama dalam pemilihan desa meliputi luas tutupan hutan, tingkat kemiskinan, serta keberadaan masyarakat adat dan kelompok rentan.

Hutan Kalimantan Timur bukan sekadar lanskap hijau yang membentang luas, tetapi juga penopang kehidupan, baik bagi manusia maupun keanekaragaman hayati. Sebagai paru-paru dunia, hutan ini memiliki peran vital dalam menyerap karbon dan menstabilkan iklim global. Namun, tanpa pengelolaan yang bijak, ekosistemnya bisa terancam oleh berbagai faktor seperti deforestasi dan eksploitasi sumber daya alam.

Proyek ini tidak hanya menitikberatkan pada pelestarian lingkungan, tetapi juga pada peningkatan kesejahteraan masyarakat yang bergantung pada hutan dan lahan. Ada tiga tujuan utama yang ingin dicapai:

  1. Memperkuat koordinasi antar pemangku kepentingan agar kebijakan berjalan lebih efektif.
  2. Meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mengelola lahan secara berkelanjutan.
  3. Memastikan manfaat program dirasakan secara merata, terutama oleh perempuan, masyarakat adat, dan kelompok rentan.

Keberhasilan proyek ini tidak hanya bergantung pada kebijakan pemerintah atau inisiatif organisasi lingkungan, tetapi juga pada partisipasi aktif warga. Kesadaran masyarakat dalam menjaga ekosistem hutan dan mengelola lahan dengan bijak akan menjadi faktor penentu dalam menciptakan dampak positif jangka panjang.

Dengan langkah strategis dan kolaborasi kuat, masa depan hutan Kalimantan Timur semakin terjaga—mengamankan keseimbangan ekologi sekaligus memperkuat kesejahteraan masyarakat yang hidup berdampingan dengan alam. []

Redaksi10

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *