Bang Ayub Ajak Warga Desa Aktif dalam Demokrasi

ADVERTORIAL – Keterlibatan aktif masyarakat dalam proses pembangunan daerah menjadi sorotan utama dalam kegiatan sosialisasi Penguatan Demokrasi Daerah (PDD) yang diselenggarakan di Desa Rebak Rinding pada Sabtu, (24/5/2025) Kecamatan Muara Muntai Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Kegiatan ini menggambarkan semangat masyarakat pedesaan yang tak surut dalam memperdalam pemahaman tentang pentingnya nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Puluhan warga tampak memenuhi lokasi kegiatan, menunjukkan partisipasi yang tinggi terhadap forum edukatif yang digelar atas inisiatif Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Muhammad Husni Fahruddin. Politikus Partai Golongan Karya (Golkar) yang akrab disapa Bang Ayub tersebut hadir secara langsung untuk menyampaikan materi sekaligus berdialog dengan masyarakat.
Dalam sambutannya, Bang Ayub menegaskan bahwa demokrasi tidak semata-mata berhenti pada momentum pemilihan umum. Lebih dari itu, demokrasi menyangkut keaktifan masyarakat dalam menyampaikan aspirasi dan mengawal jalannya pemerintahan agar tetap berpihak pada rakyat.
“Demokrasi itu jembatan antara rakyat dan pemerintah. Partisipasi warga menjadi kunci dalam mendorong kebijakan yang berpihak kepada masyarakat,” ujarnya di hadapan peserta sosialisasi.
Ia pun memaparkan bahwa reformasi yang berlangsung sejak 1998 telah membawa angin perubahan besar di negeri ini. Indonesia, yang sebelumnya berada di bawah bayang-bayang rezim Orde Baru, kini memasuki era baru dengan semangat keterbukaan, otonomi daerah, serta perlindungan terhadap hak asasi manusia.
“Reformasi memberi peluang besar bagi rakyat untuk menyampaikan pendapat, berkumpul, dan berorganisasi. Ini adalah fondasi penting dari sistem demokrasi kita,” tambahnya.
Lebih lanjut, Bang Ayub mengajak warga desa untuk menjadi aktor penting dalam penguatan demokrasi. Menurutnya, desa bukan sekadar objek pembangunan, tetapi juga pusat dari kesadaran politik yang sehat.
“Perubahan besar selalu berawal dari komunitas kecil seperti desa. Jika warga tahu perannya, mereka akan berani menyuarakan kebutuhannya,” tegasnya.
Untuk memperkuat pemahaman warga, kegiatan tersebut turut menghadirkan dua narasumber, yaitu Fajar Darmawan dan Ahmad Faidillah, yang menyampaikan materi secara komprehensif. Diskusi berlangsung interaktif dan dimoderatori oleh Rizal Noviannur, yang memastikan forum berjalan dinamis dan responsif terhadap pertanyaan warga.
Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam membangun kesadaran politik di kalangan masyarakat desa. Sosialisasi semacam ini sekaligus memperkuat kehadiran wakil rakyat di tengah konstituennya, serta mempertegas tanggung jawab legislator dalam menjembatani suara rakyat ke panggung kebijakan publik.
Partisipasi aktif warga Desa Rebak Rinding membuktikan bahwa semangat demokrasi hidup dan tumbuh hingga ke pelosok desa. Melalui ruang dialog yang terbuka dan edukatif, masyarakat semakin memahami bahwa demokrasi adalah milik bersama—yang wajib dijaga, diperkuat, dan diwariskan ke generasi mendatang.
Penulis: Selamet
Penyunting: Enggal Triya Amukti