Sekolah Unggul Garuda, Proyek Strategis Pendidikan Nasional Dimulai di NTT

TTS — Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek) Stella Christie meresmikan lokasi Sekolah Unggul SMA Garuda di SoE, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur, Selasa (1/7/2025).
Dalam acara tersebut, Pemerintah Kabupaten TTS menyerahkan sertifikat hak pakai atas lahan seluas lebih dari 20 hektare kepada Kementerian Diktisaintek sebagai bagian dari komitmen dukungan pembangunan sekolah unggulan tersebut.
Dalam sambutannya, Wamen Stella menyampaikan bahwa pembangunan SMA Unggul Garuda di SoE merupakan implementasi nyata visi Presiden RI untuk menghadirkan akses pendidikan berkualitas bagi talenta terbaik dari seluruh pelosok Indonesia.
“Presiden secara langsung memilih SoE sebagai lokasi pertama karena ingin memberi kesempatan kepada anak-anak hebat yang belum mendapatkan peluang pendidikan layak,” kata Stella.
Sekolah ini, lanjutnya, dirancang dengan tiga misi utama: membuka akses pendidikan unggul secara merata, membentuk calon pemimpin masa depan yang berwawasan global namun peka terhadap lokalitas, serta mendorong prestasi akademik dan pengabdian kepada masyarakat.
“Sekolah ini bukan sekadar milik pemerintah pusat, melainkan milik bersama—buah dari visi dan kepedulian Presiden terhadap Indonesia yang merata,” ujar Stella.
Stella menambahkan bahwa dalam kunjungannya, ia berdialog langsung dengan warga setempat, khususnya para orang tua calon siswa.
“Saya bertanya langsung kepada para orang tua, apakah pembangunan Sekolah Garuda sejalan dengan harapan mereka. Mereka menjawab dengan antusias, ‘Kami sangat ingin sekolah unggulan ini hadir di TTS,’” ucapnya.
Dalam proses perencanaannya, pembangunan SMA Garuda juga melibatkan perguruan tinggi lokal.
Stella menekankan bahwa kolaborasi dengan universitas setempat penting untuk memastikan kebermanfaatan dan relevansi sekolah terhadap kondisi wilayah TTS.
Plt. Deputi III Kepala Staf Kepresidenan, Syska Hutagalung, menyebut bahwa SMA Unggul Garuda adalah salah satu dari tiga program prioritas nasional di sektor pendidikan, bersama dengan revitalisasi sekolah dan digitalisasi pendidikan.
Menurut Syska, Kabupaten TTS merupakan salah satu daerah yang mendapatkan ketiga program secara bersamaan, termasuk renovasi 52 sekolah dengan alokasi anggaran sekitar Rp49 miliar.
Ia juga menyampaikan program penguatan rumah sakit di NTT serta kesiapan peluncuran program Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI).
Gubernur Nusa Tenggara Timur, Melki Laka Lena, menyampaikan dukungan penuh terhadap proyek SMA Unggul Garuda.
Ia berharap proses pembangunan segera dimulai dan melibatkan warga lokal dalam setiap tahap pelaksanaannya.
“Kami ingin masyarakat merasa memiliki sekolah ini agar tercipta tanggung jawab dan partisipasi aktif. Dukungan penuh dari pemerintah provinsi sudah kami siapkan,” tegas Melki.
Anggota Komisi X DPR RI, Anita Jacoba Gah, juga menyampaikan apresiasi atas program ini dan menyatakan bahwa pihaknya akan mengawal pendanaan untuk pembangunan sekolah unggulan tersebut.
“Terima kasih kepada Presiden atas perhatian luar biasa bagi NTT. Kami dari DPR siap mendukung dari sisi anggaran,” kata Anita.
Bupati TTS, Eduard Markus Lioe, menyambut baik proyek ini dan menekankan bahwa Pemkab telah menyediakan lahan dan mendukung penuh koordinasi antarsektor.
Ia juga mengajukan permohonan tambahan kepada pemerintah pusat untuk memperhatikan kebutuhan perguruan tinggi negeri di TTS serta pembangunan infrastruktur digital.
“TTS adalah kabupaten dengan populasi terbesar di NTT, namun belum memiliki perguruan tinggi negeri. Kami harap ini menjadi perhatian karena sangat penting bagi pembangunan ekonomi pendidikan di daerah,” ujarnya.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Gubernur NTT, Wakil Menteri Diktisaintek, pejabat Kantor Staf Presiden, anggota DPR RI, Bupati dan Wakil Bupati TTS, serta tokoh masyarakat.