69 Jamaah Haji Dievakuasi dari Makkah ke Madinah, Mayoritas Derita Pneumonia dan PPOK

JAKARTA — Tim Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja (Daker) Makkah telah mengevakuasi sebanyak 69 jamaah haji dari Makkah ke Madinah pada periode 23 hingga 30 Juni 2025.

Mayoritas pasien diketahui menderita pneumonia dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

Penanggung Jawab Evakuasi dan Tanazul KKHI Makkah, Agus Alim, menyampaikan bahwa proses evakuasi dilakukan melalui jalur darat menggunakan ambulans, dan dikhususkan bagi jamaah yang masih membutuhkan penanganan medis lanjutan atau pemantauan intensif menjelang proses kepulangan ke Tanah Air.

“Sebagian besar jamaah yang dievakuasi dalam kondisi duduk, didampingi oleh keluarga, petugas haji, maupun tenaga kesehatan. Sementara itu, sebanyak 25 orang dievakuasi dalam posisi berbaring,” jelas Agus dalam keterangan resminya, Rabu (2/7/2025).

Ia menegaskan bahwa evakuasi dilakukan terhadap jamaah haji gelombang kedua yang tiba di Makkah pada minggu ketiga Mei 2025.

Kepala KKHI Makkah, Edi Supriyatna, menambahkan bahwa evakuasi ini merupakan bentuk komitmen KKHI Makkah dalam memberikan layanan kesehatan yang optimal dan menyeluruh bagi seluruh jamaah haji asal Indonesia.

“Keselamatan dan kesehatan jamaah adalah prioritas utama kami. Karena itu, sebelum diberangkatkan, seluruh pasien menjalani pemeriksaan menyeluruh untuk memastikan kondisi mereka stabil,” ujar Edi.

Selama proses perjalanan dari Makkah menuju Madinah, tim medis memantau tanda vital setiap pasien dan memberikan penanganan yang diperlukan.

Setibanya di Madinah, pasien akan langsung dirawat oleh KKHI Daker Madinah, atau dirujuk ke rumah sakit di Arab Saudi apabila kondisinya membutuhkan perawatan lanjutan.

“Dengan upaya evakuasi ini, kami berharap para jamaah dapat menjalani masa pemulihan dengan lebih baik sebelum kembali ke Indonesia,” kata Edi.

Evakuasi ini berlangsung di tengah masa-masa krusial menjelang kepulangan jamaah haji ke Tanah Air, di mana kebutuhan akan layanan kesehatan terpadu dan responsif menjadi sangat penting.

Tim KKHI terus bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), serta otoritas Arab Saudi untuk memastikan semua jamaah mendapat perhatian medis yang memadai.

Langkah cepat ini juga menjadi bagian dari strategi mitigasi risiko kesehatan jamaah yang rentan, terutama lansia dan mereka yang memiliki penyakit komorbid. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *