Setelah Kritik Publik, Donasi untuk Agam Rinjani Tak Jadi Dipotong

JAKARTA — Donasi sebesar Rp1,5 miliar yang digalang warga Brasil untuk Agam Rinjani, relawan yang terlibat dalam evakuasi jenazah pendaki asal Brasil, Juliana Marins, di Gunung Rinjani, dipastikan akan disalurkan secara utuh tanpa potongan.

Keputusan tersebut diambil setelah sempat terjadi pembatalan kampanye donasi oleh platform penggalangan dana asal Brasil karena kritik publik terhadap biaya administrasi yang dinilai terlalu besar.

Kisah kepahlawanan Agam dalam proses evakuasi yang ekstrem dari jurang sedalam 600 meter di Gunung Rinjani menyentuh simpati masyarakat Brasil.

Aksi heroik tersebut didokumentasikan melalui siaran langsung di media sosial yang ia lakukan bersama relawan lain, Tyo, dengan bantuan perangkat Starlink dan genset di tengah medan berat.

“Waktu saya dan Mas Tyo naik ke puncak, kami berpikir panjang. Orang Brasil butuh informasi. Apa yang bisa kami bantu? Kami sampaikan informasi langsung dari lokasi,” ujar Agam dalam perbincangan di Jakarta, Sabtu (28/6/2025).

Salah satu video yang menjadi viral memperlihatkan Agam, Tyo, dan anggota SAR Lombok Timur, Syamsul Padhli, tidur di atas tebing curam hanya 3 meter dari jenazah korban demi menjaga jasad Juliana Marins hingga proses evakuasi selesai.

Meski banyak warga Brasil menawarkan bantuan finansial saat siaran langsung, Agam menolak secara terbuka.

“Saya bilang, ‘I don’t need money. Saya mau turun rescue ke bawah,’” ungkapnya.

Karena terus-menerus ditanyai soal donasi, Agam akhirnya menghentikan siaran langsungnya.

Namun, usai evakuasi, simpati masyarakat Brasil tetap mengalir. Media Razões para Acreditar bersama platform penggalangan dana Voaa memulai kampanye donasi untuk Agam. Kampanye itu sukses mengumpulkan sekitar Rp1,5 miliar.

Akan tetapi, pada Senin (30/6/2025), Voaa memutuskan membatalkan kampanye dan mengembalikan seluruh dana kepada para donatur karena besarnya potongan biaya administrasi sebesar 20 persen (sekitar Rp309 juta).

“Kami memutuskan membatalkan kampanye ini dan mengembalikan donasi secara otomatis kepada para donatur,” tulis Voaa dalam pernyataan resminya.

Pihak platform menyebut potongan tersebut mencakup biaya operasional, verifikasi, produksi konten, dan manajemen hukum.

Namun, keputusan tersebut menuai kritik luas di media sosial karena dianggap mengabaikan semangat filantropi dan terlalu berorientasi komersial.

“Mereka lebih memilih mengembalikan uang daripada melepas potongan 20 persen. Ini bukan soal amal, ini bisnis,” tulis seorang warganet.

Sebagai tanggapan atas kecaman publik, pendiri Razões para Acreditar, Vicente Carvalho, menyatakan pada Selasa (1/7/2025) bahwa keputusan telah direvisi.

Dana sebesar Rp1,5 miliar akan tetap disalurkan sepenuhnya kepada Agam Rinjani tanpa potongan biaya administrasi.

“Kami pastikan bahwa seluruh donasi akan diterima Agam sebagai bentuk penghormatan dan apresiasi tulus dari masyarakat Brasil atas keberanian, dedikasi, dan kemanusiaannya,” kata Vicente dalam pernyataan terbaru yang dikutip media Brasil.

Dengan keputusan ini, Agam Rinjani akan menerima secara utuh seluruh donasi yang dikumpulkan oleh masyarakat Brasil, yang tidak hanya menjadi penghargaan atas jasanya dalam proses evakuasi, tetapi juga simbol solidaritas lintas negara dalam menghadapi tragedi kemanusiaan. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *