Ashanty Bongkar Dugaan Mafia Tanah Serobot Lahan Warisan

JAKARTA — Penyanyi Ashanty kembali angkat suara mengenai konflik tanah warisan yang diterimanya dari sang ayah, yang kini tengah disengketakan.
Tanah tersebut diduga diserobot pihak lain hingga muncul dua sertifikat kepemilikan atas lahan yang sama. Situasi tersebut menimbulkan dugaan adanya keterlibatan mafia tanah.
Meski proses hukum telah berlangsung cukup lama, Ashanty mengungkapkan bahwa pihak yang terlibat akhirnya menunjukkan itikad untuk menyelesaikan permasalahan melalui jalur komunikasi.
“Akhirnya dari pihak mereka menghubungi dan mencari solusi. Mudah-mudahanlah, kita tunggu itikad baiknya,” ujar Ashanty saat ditemui di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Rabu malam (2/7/2025).
Kendati begitu, Ashanty menyayangkan proses penyelesaian baru dimulai setelah dirinya berjuang cukup jauh untuk memperjuangkan hak atas tanah tersebut.
“Jangan setelah aku bergerak sejauh ini, perjuangan aku jadi sia-sia. Kalau bisa ketemu, kenapa nggak dari kemarin-kemarin?” ungkapnya.
“Makanya kita kasih waktu, tapi kalau tidak ya sudahlah, kita capek juga.”
Pertemuan yang direncanakan antara kedua pihak dijadwalkan akan berlangsung dalam waktu dekat.
“Insyaallah baru ketemu besok lusa, nanti aku baru bisa tahu apa hasilnya,” imbuh istri Anang Hermansyah itu.
Ashanty sebelumnya menjelaskan bahwa tanah tersebut merupakan warisan dari ayahnya yang dibeli lebih dulu sebelum muncul pihak lain yang mengklaim kepemilikan.
“Tanah ini ayahku yang beli duluan dibandingkan si yang bareng aku itu. Tapi sekarang kepemilikannya ada dua,” kata Ashanty saat ditemui di Radio Dalam, Selasa (11/2/2025).
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa selama lebih dari setahun ia telah berupaya menjalin komunikasi, namun pihak lawan justru sempat menyarankan agar tanah tersebut dijual karena proses dianggap terlalu lama.
“Kalau dijual begitu saja, namanya zalim. Kita cari solusi win-win,” tegasnya.
Yang memperburuk situasi, menurut Ashanty, pihak yang bersengketa bahkan telah menjual kembali lahan tersebut ke orang lain yang kini mulai membangun perumahan di atasnya.
“Bayangkan, mau bangun perumahan di atas tanah sengketa. Menurut aku itu keterlaluan,” tandasnya.
Ashanty berkomitmen akan terus memperjuangkan hak warisan keluarga yang diberikan sang ayah.
“Insyaallah aku akan terus berusaha, karena itu hak kita dan ayahku memberikan itu sebagai warisan. Jadi aku akan memperjuangkan kapan pun,” pungkasnya. []
Nur Quratul Nabila A