Dispora Kaltim Dorong Pemuda Jadi Kreator Konten Bertanggung Jawab

BONTANG — Dalam upaya membangun kesadaran generasi muda terhadap pemanfaatan media sosial secara bijak dan bertanggung jawab, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Timur menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) bertema “Bijak dalam Bermedia Sosial dan Menjadi Konten Kreator yang Positif”, Rabu (02/07/2025) di Aula SLB Kota Bontang.

Sebanyak 150 peserta dari kalangan pemuda berusia 16 hingga 30 tahun mengikuti kegiatan ini. Mereka merupakan representasi generasi muda Bontang yang dinilai memiliki potensi besar dalam menggunakan media digital secara positif dan kreatif.

Pelatihan ini tidak hanya memberikan pemahaman dasar mengenai etika digital, tetapi juga menitikberatkan pada kemampuan peserta dalam menciptakan konten yang bermanfaat dan berdaya pengaruh. Menurut Hasbar Mara, Analis Kebijakan Ahli Muda Dispora Kaltim, media sosial telah menjadi arena publik yang luas dengan segala kemungkinan dampak yang ditimbulkan.

“Media sosial adalah ruang terbuka yang bisa menciptakan dampak positif maupun negatif. Karena itu, generasi muda harus dibekali dengan etika dan kemampuan literasi agar mampu menyaring informasi dan memproduksi konten yang bermanfaat,” tegas Hasbar.

Ia menyatakan bahwa kehadiran pemuda sebagai kreator konten saat ini sangat strategis. Mereka tidak lagi sekadar konsumen, melainkan turut membentuk narasi yang berkembang di masyarakat melalui unggahan yang mereka ciptakan.

“Setiap unggahan memiliki kekuatan untuk membangun atau justru merusak. Pemuda harus memahami bahwa tanggung jawab mereka berlipat ganda: menyaring informasi yang diterima dan memastikan apa yang dibagikan bisa memberikan manfaat bagi masyarakat,” katanya.

Dispora Kaltim merancang Bimtek ini sebagai program yang berkelanjutan. Pelatihan serupa akan dilakukan secara bergilir di sepuluh kabupaten dan kota di Kaltim, dengan materi yang disesuaikan dengan karakter serta kebutuhan lokal. Tujuannya adalah agar program ini benar-benar efektif dan bisa diterapkan oleh peserta di lingkungan masing-masing.

“Kami tidak ingin hanya memberikan teori. Yang terpenting adalah bagaimana para peserta mampu menerapkan apa yang mereka pelajari untuk menjadi agen perubahan, baik di lingkungannya maupun di ruang digital,” jelas Hasbar.

Dengan langkah ini, Dispora Kaltim berharap bisa membentuk generasi muda yang tidak hanya aktif di dunia maya, tetapi juga mampu menjadi motor penggerak perubahan yang konstruktif. Media sosial pun diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai alat edukasi dan transformasi sosial, bukan sekadar sarana hiburan semata.

Melalui pelatihan seperti ini, Dispora optimistis bahwa pemuda Kaltim, termasuk dari Bontang, akan lebih siap menghadapi tantangan era digital dan menjadi pelaku utama dalam menciptakan ruang digital yang sehat dan produktif.[]

Penulis: Putri Aulia Maharani | Penyunting: Aulia Setyaningrum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *