Dispora Kaltim Fasilitasi Komunitas Burung Berkicau

ADVERTORIAL — Ajang kejuaraan burung berkicau yang baru-baru ini digelar di Kalimantan Timur tidak hanya menjadi ruang ekspresi bagi para penghobi burung, tetapi juga membawa dampak nyata bagi penguatan sektor ekonomi masyarakat. Melalui penyelenggaraan dua kejuaraan tersebut, geliat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sekitar lokasi perlombaan mengalami lonjakan aktivitas yang signifikan.

Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur, AA Bagus Sugiarta, menilai bahwa kegiatan ini bukan hanya berfungsi sebagai hiburan atau ajang silaturahmi antar pencinta burung, tetapi juga mampu menumbuhkan semangat ekonomi kerakyatan, khususnya di sektor pendukung hobi burung.

“Kalau saya lihat dan pantau, dua kejuaraan burung berkicau ini mendapat sambutan yang sangat baik. Antusiasme masyarakat sangat tinggi, terutama dari komunitas pencinta burung. Bahkan sebelumnya, Komunitas Raja Wali Indonesia juga pernah menggelar kejuaraan burung tingkat nasional di Indonesia,” ujarnya saat diwawancarai pada Kamis (03/07/2025).

Menurut Bagus, partisipasi masyarakat dalam ajang ini sangat luas, bahkan diikuti oleh peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Hal ini menjadi indikasi kuat bahwa budaya melatih dan merawat burung masih menjadi bagian dari kehidupan sosial masyarakat Indonesia, termasuk di Kalimantan Timur.

Selain memberikan hiburan, ajang ini juga menjadi momen penting bagi pelaku UMKM yang berkecimpung di industri penunjang hobi burung. Berbagai produk seperti sangkar, pakan, aksesoris, hingga layanan perawatan burung mengalami peningkatan permintaan selama berlangsungnya kejuaraan.

“Alhamdulillah, event seperti ini memberikan efek positif bagi pelaku UMKM. Banyak home industry yang bisa memproduksi pakan burung, sangkar, hingga berbagai aksesoris. Bahkan pedagang-pedagang musiman pun bermunculan di sekitar lokasi pertandingan,” jelas Bagus.

Tidak hanya aspek ekonomi, Bagus juga menyoroti nilai budaya dan keterampilan dalam kegiatan ini. Ia menekankan bahwa menilai kualitas burung berkicau membutuhkan keahlian tersendiri, baik dari segi suara maupun kondisi fisik burung, sehingga ajang ini juga mencerminkan kedisiplinan dan dedikasi para pemilik burung.

“Harapannya, ke depan kegiatan ini bisa semakin berkembang, lebih besar lagi, dan semakin dicintai masyarakat. Menilai burung berkicau itu tidak mudah, ada standar khusus dari segi suara dan fisik burung, sehingga pemiliknya memang harus melatih secara serius,” tutur Bagus.

Dispora Kaltim sendiri memposisikan diri sebagai fasilitator, bukan penyelenggara utama. Lembaga ini mendukung kelancaran kegiatan komunitas, memastikan agar pelaksanaan berjalan tertib dan memberi manfaat luas bagi masyarakat.

“Kami hanya memfasilitasi agar kegiatan ini berjalan baik. Semoga dua kejuaraan yang telah dilaksanakan ini bisa lebih meriah dan lebih bermanfaat lagi di masa mendatang,” pungkasnya.

Dengan keberhasilan dua kejuaraan ini, Dispora Kaltim optimistis bahwa kegiatan serupa dapat menjadi agenda rutin yang memperkuat interaksi sosial, menghidupkan kembali budaya lokal, dan memberikan kontribusi riil terhadap perekonomian daerah.[]

Penulis: Putri Aulia Maharani | Penyunting: Aulia Setyaningrum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *