Dispora Kaltim Dorong Konsistensi Pembinaan Menuju PON 2028

SAMARINDA – Proses seleksi atlet usia muda yang saat ini tengah digelar di Kalimantan Timur dipandang sebagai langkah awal strategis dalam menyiapkan kader-kader baru untuk panggung olahraga nasional. Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman Rading, menilai proses ini bukan sekadar pencarian talenta jangka pendek, melainkan investasi pembinaan berkelanjutan menuju event nasional seperti Pekan Olahraga Nasional (PON). “Jadi tahun depan nanti U-13 itu akan naik ke U-15, dan U-15 nanti pasti akan ikut kejuaraan-kejuaraan yang lebih tinggi, mungkin U-17, umpamanya,” jelas Rasman di GOR Kadrie Oening, Samarinda, Kamis (03/07/2025) sore.
Menurutnya, kesinambungan proses pembinaan sangat bergantung pada dukungan dari federasi olahraga terkait, dalam hal ini Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), sebagai penanggung jawab penyelenggaraan kompetisi resmi. “Iya, mudah-mudahan PSSI melaksanakan, karena kalau itu dilaksanakan maka tiga tahun yang akan datang anak-anak yang hasil seleksi ini itu akan masuk pasti seleksi untuk tim nasional,” ucapnya.
Rasman meyakini bahwa atlet-atlet yang saat ini dibina memiliki peluang besar untuk bersaing di level nasional jika jalur pembinaan berjalan konsisten. Ia menyebut ajang seperti Pra-PON 2027 bisa menjadi momen krusial bagi mereka. “Pra-PON 2027, jadi ini kan usianya 15 saat ini ya, 2026 itu sudah usia 16, 2027 usia 17, sudah usia 17 kalau dia memang betul-betul mampu itu akan bersaing dengan atlet-atlet lain,” ujarnya.
Meski belum tentu langsung mencapai level PON, Rasman menekankan pentingnya menjaga jalur pembinaan agar para atlet muda tetap memiliki arah dan tujuan. “Walaupun mungkin belum masuk di level PON, karena kan PON itu maksimal 20 tahun, jadi umpamanya tahun ini usia 15, tahun depan sudah usia 16, 2027 usia 17, 2028 usia 18, itu lagi mata-matanya untuk menuju PON,” katanya.
Ia menambahkan bahwa pola seleksi sejak dini akan membuka jalan regenerasi atlet yang lebih terstruktur. “Jadi dengan hasil seleksi seperti ini, insyaallah kita mudah-mudahan PSSI, kabupaten/kota, provinsi bisa konsisten untuk kita laksanakan,” tutur Rasman.
Ia juga menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan PSSI dalam menciptakan iklim kompetitif yang berkelanjutan di tingkat akar rumput. Menurutnya, konsistensi pelaksanaan kejuaraan usia dini akan menjamin ketersediaan atlet masa depan yang siap tempur di ajang nasional. “Kalau kita konsisten laksanakan seperti ini, maka kita tidak perlu khawatir untuk regenerasi atlet ke depan karena sudah terbentuk dari usia 13, 15, 17, dan seterusnya,” pungkasnya.
Harapan besar pun disematkan Rasman agar koordinasi antara pemangku kebijakan dan federasi olahraga semakin erat, demi membangun fondasi olahraga prestasi yang kuat di Kalimantan Timur dan nasional.[]
Penulis: Putri Aulia Maharani | Penyunting: Aulia Setyaningrum