Seram Bagian Barat Dilanda Gempa M 4,9, Ratusan Rumah Rusak

SERAM BAGIAN BARAT — Warga Desa Latu, Kecamatan Amalatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku, masih dihantui kepanikan setelah serangkaian gempa bumi melanda wilayah mereka sejak dua pekan terakhir.
Puncaknya terjadi pada Jumat malam (4/7/2025), saat gempa berkekuatan magnitudo 4,9 kembali mengguncang dan menyebabkan dua rumah warga ambruk serta merusak ratusan bangunan lainnya.
“Data sementara ada dua rumah warga yang rusak, dindingnya lepas, dan ada ratusan rumah yang mengalami retak,” ujar Babinsa Desa Latu, Sertu Abdul Mugni Patty kepada Kompas.com, Sabtu (5/7/2025).
Dua rumah yang ambruk tersebut milik keluarga Anas Wakano dan Hasan Wakano. Selain kerusakan fisik, gempa juga memicu kekhawatiran warga akan potensi gempa susulan.
Banyak di antara mereka memilih mengungsi ke daerah yang lebih tinggi di sekitar pegunungan demi menghindari risiko lebih besar.
Rentetan gempa dimulai sejak 22 Juni 2025 lalu, dengan getaran pertama tercatat berkekuatan M 4,9.
Hingga saat ini, gempa susulan masih terus terjadi dan getarannya dirasakan secara signifikan oleh penduduk setempat.
“Ada 230 rumah warga di sini yang retak sejak gempa 22 Juni kemarin, datanya sudah dilaporkan ke pemerintah desa dan dilanjutkan ke BPBD, dan data jumlah rumah retak pasti akan bertambah setelah gempa semalam,” terang Mugni.
Camat Amalatu, Rafly Alydur, membenarkan laporan kerusakan yang terus bertambah dan menegaskan bahwa verifikasi data tengah dilakukan.
“Betul, sudah dilaporkan soal rumah retak. Untuk Desa Latu ada lebih dari 230 rumah dan saat ini tinggal menunggu validasi di lapangan,” ucap Rafly.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Seram Bagian Barat, Nasir Suruali, menyatakan bahwa pendataan kerusakan masih berlangsung.
“Pendataan rumah warga yang retak dan rusak masih terus berjalan, dan kita belum putuskan karena masih goyang terus,” katanya.
Gempa yang berpusat di laut pada kedalaman dua kilometer itu belum menunjukkan tanda-tanda mereda.
BPBD dan aparat wilayah terus memantau perkembangan dan mempersiapkan skenario evakuasi lanjutan bila situasi semakin memburuk. []
Nur Quratul Nabila A