Dari Desa untuk Dunia: Kukar Jadi Pelopor Pendidikan Digital

ADVERTORIAL – Inisiatif transformasi digital di sektor pendidikan terus bergerak maju di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Salah satu buktinya adalah keberhasilan SMP Negeri 7 Muara Kaman yang ditetapkan sebagai Sekolah Rujukan Google (SRG) pertama dari jenjang SMP negeri di Indonesia. Pencapaian ini menandai lahirnya percontohan pendidikan digital dari daerah, bukan dari kota besar, dan mengukuhkan Kukar sebagai wilayah yang mampu bersaing dalam revolusi pendidikan global.

Keberhasilan ini mencuat ke permukaan setelah Google Asia Pacific menetapkan SMPN 7 Muara Kaman sebagai SRG, usai proses seleksi ketat di antara 16 sekolah kandidat di Kukar. Sekolah ini dinilai unggul dalam hal pemanfaatan menyeluruh Google Workspace for Education serta penerapan perangkat Chromebook ke dalam sistem pembelajaran sehari-hari.

Plt Kepala Seksi Penjaminan Mutu dan Kelembagaan Bidang SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kukar, Emy Rosana Saleh, menegaskan bahwa keberhasilan ini tidak dapat dipisahkan dari peran kolaboratif berbagai pihak. “Ini bukan semata prestasi satu sekolah, tapi hasil kolaborasi sistematis. SMPN 7 Muara Kaman jadi ikon transformasi digital di Kukar karena konsistensinya dalam mengimplementasikan teknologi secara menyeluruh,” ujarnya dalam konferensi pers di Tepian Pandan, Minggu (22/06/2025).

Emy menyampaikan bahwa faktor kesiapan sumber daya manusia di sekolah sangat memengaruhi keberhasilan tersebut. Ia menyoroti keberadaan pelatih digital bersertifikat internasional sebagai penguat utama. “Kami punya satu dari dua Google Certified Coach di Kaltim, yaitu Suwito. Ini memperkuat ekosistem digital di Kukar,” katanya.

Di sisi lain, pemerintah daerah juga turut mendukung digitalisasi melalui kebijakan strategis. Disdikbud Kukar menjalin kerja sama dengan Starlink untuk mengatasi keterbatasan jaringan, serta memasang solar cell di sekolah-sekolah terpencil. “Memang tantangannya besar, terutama jaringan. Tapi sejak kami bermitra dengan Starlink dan memasang solar cell di sekolah-sekolah terpencil, konektivitas sudah jauh membaik,” jelas Emy.

Keteladanan Kukar pun menarik perhatian dunia. Disdikbud dijadwalkan menyampaikan praktik baik pengembangan SRG pada forum G-Tech di Singapura, dan Kementerian Pendidikan Jepang akan melakukan kunjungan langsung ke Kukar.

Emy berharap keberhasilan ini dapat memotivasi sekolah lainnya di Kukar untuk bergerak ke arah yang sama. “Kami ingin semua sekolah di Kukar, tak hanya SMPN 7, bisa jadi pionir digital. Kukar bisa jadi contoh nasional jika kita terus bergerak bersama,” pungkasnya.[]

Penulis: Suryono | Penyunting: Aulia Setyaningrum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *