Dipecat Putin, Starovoit Meninggal dengan Luka Tembak

MOSKOW — Mantan Menteri Transportasi Rusia, Roman Starovoit, ditemukan tewas dalam mobil pribadinya beberapa jam setelah pemecatannya dari kabinet oleh Presiden Vladimir Putin, Senin (7/7/2025).
Jenazah Starovoit ditemukan di desa Myakinino, Distrik Odintsovo, wilayah Moskow, dengan luka tembak di tubuhnya.
Komite Investigasi Rusia dalam pernyataan resminya mengungkapkan bahwa hasil penyelidikan awal mengarah pada kemungkinan kuat bahwa Starovoit meninggal karena bunuh diri.
“Penyebab utama yang dipertimbangkan adalah bunuh diri,” demikian pernyataan lembaga penyelidikan kriminal tertinggi Rusia itu.
Meski demikian, pihak berwenang belum mengungkap waktu kematian secara pasti maupun kronologi lengkap peristiwa tersebut.
Di dekat jasad Starovoit, ditemukan sebuah pistol yang disebut-sebut merupakan hadiah resmi dari Kementerian Dalam Negeri pada tahun 2023, sebagai bentuk penghargaan atas pengabdiannya. Senjata itulah yang diduga digunakan Starovoit untuk mengakhiri hidupnya.
Pemecatan Roman Starovoit diumumkan secara mendadak oleh Kremlin pada hari yang sama, tanpa penjelasan atau keterangan resmi mengenai alasan pemecatan.
Dekret presiden tersebut hanya menyatakan pemberhentian Starovoit dan penunjukan Andrey Nikitin sebagai pelaksana tugas Menteri Transportasi.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menepis isu bahwa pemecatan ini berkaitan dengan pencopotan karena “hilangnya kepercayaan”, istilah yang sering digunakan pemerintah Rusia dalam kasus pelanggaran serius oleh pejabat tinggi.
Spekulasi seputar penyebab pemecatan dan kematian Starovoit pun bermunculan. Salah satu dugaan paling mencolok berkaitan dengan kekacauan besar di sektor transportasi udara selama akhir pekan lalu.
Ratusan penerbangan di dua bandara utama Rusia, Sheremetyevo di Moskow dan Pulkovo di St. Petersburg, dilaporkan dibatalkan atau tertunda akibat serangan drone Ukraina yang menyasar infrastruktur sipil.
Krisis tersebut sempat menyebabkan kepanikan dan kemacetan besar di kalangan pelancong domestik, serta memicu kritik terhadap kinerja kementerian yang dipimpin Starovoit.
Selain itu, media Rusia melaporkan adanya dugaan keterlibatan Starovoit dalam kasus penggelapan dana publik, yang semula dialokasikan untuk pembangunan benteng pertahanan di wilayah Kursk, perbatasan barat Rusia.
Starovoit sebelumnya menjabat sebagai gubernur wilayah tersebut, dan proyek itu menjadi prioritas keamanan nasional dalam konteks invasi Ukraina.
Pada April lalu, Alexei Smirnov, pejabat yang menggantikan Starovoit sebagai gubernur Kursk, telah ditangkap karena dugaan penyalahgunaan anggaran proyek benteng tersebut.
Namun, hingga kini belum ada pernyataan resmi dari lembaga penegak hukum mengenai apakah kematian Starovoit berkaitan langsung dengan kasus tersebut.
Kematian Roman Starovoit menambah daftar panjang pejabat Rusia yang meninggal secara mendadak dalam situasi yang belum sepenuhnya jelas, terutama di tengah dinamika politik dan tekanan militer di tengah konflik berkepanjangan dengan Ukraina. []
Nur Quratul Nabila A