Panggung Terbuka Dispora Hadirkan Warna Baru di Stadion Palaran

ADVERTORIAL – Inisiatif Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur untuk membangun panggung terbuka (outdoor) di kawasan Stadion Utama Palaran membuka peluang baru bagi komunitas seni dan pelaku ekonomi kreatif di daerah tersebut. Proyek ini tidak hanya menjadi pembangunan fisik semata, melainkan bagian dari strategi memberdayakan masyarakat melalui ruang publik yang inklusif dan produktif secara sosial.
Dispora Kalimantan Timur menyadari bahwa banyak talenta lokal di bidang seni dan budaya belum memiliki ruang berekspresi yang representatif. Oleh karena itu, fasilitas ini dirancang agar komunitas bisa tampil, mengembangkan kreativitas, sekaligus memperkuat ikatan sosial antarwarga. Kepala Seksi (Kasi) Pengelola Stadion Utama Palaran, Yudi Haryanto, menegaskan bahwa pembangunan ini ditujukan untuk memberikan panggung nyata bagi masyarakat. “Kita ingin membuat panggung outdoor,” katanya saat ditemui di Kadrie Oening Tower, Samarinda, Selasa (08/07/2025) sore.
Berbeda dari pemanfaatan stadion pada umumnya yang terbatas pada kegiatan olahraga, Yudi menyampaikan bahwa proyek ini akan difokuskan untuk mendukung pertunjukan seni dan kebudayaan. “Panggung itu rencana untuk yang sifatnya kesenian,” ujarnya.
Dispora juga ingin membuka ruang kolaborasi yang lebih luas, tidak hanya bagi seniman profesional tetapi juga komunitas kecil, pelajar, maupun pelaku usaha ekonomi kreatif. “Karena bisa saja di lingkungan stadion utama itu bukan saja untuk olahraga, namun untuk Ekonomi Kreatif (Ekraf), bisa saja dengan teman-teman yang ingin menyalurkan bakatnya,” tambahnya.
Pembangunan fasilitas ini tidak dilakukan secara setengah-setengah. Selain panggung utama, rencana pembangunan mencakup sistem tata suara dan sarana penunjang lain agar pertunjukan bisa dinikmati secara layak oleh penonton. “Kita memfasilitasi, di sana ada panggung, di sana ada sound system rencananya kita siapkan,” jelas Yudi.
Dispora Kaltim juga mempertimbangkan kenyamanan audiens dengan menyediakan kursi dan meja berkonsep semi permanen yang dapat dipindah sesuai kebutuhan. “Dan juga kemudian kita akan buatkan itu kursi atau tempat duduk yang sifatnya kursi dan meja, semi permanen,” katanya. Ia menambahkan, “Dengan tujuan bisa berpindah-pindah, kalau ada event besar kita pindahkan.”
Dengan pendekatan fleksibel ini, kegiatan komunitas dapat terus berjalan tanpa terganggu oleh keterbatasan fasilitas. Penonton pun dapat memilih menikmati pertunjukan dengan duduk lesehan atau menggunakan kursi dan meja yang tersedia. “Tapi, yang tujuannya tadi untuk memfasilitasi tadi,” kata Yudi.
Ia berharap keberadaan panggung ini dapat memberi rasa nyaman sekaligus meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan budaya. “Masyarakat yang ingin menonton ada tempat duduk, bisa duduk lesehan atau bisa pakai kursi meja, seperti itu,” ujarnya.
Lebih dari sekadar infrastruktur, panggung outdoor ini diyakini akan menjadi pusat dinamika sosial, mempertemukan berbagai komunitas dengan latar belakang dan minat yang beragam. Jika pembangunan berjalan sesuai rencana, kawasan Stadion Utama Palaran bisa berkembang menjadi destinasi budaya baru di Kalimantan Timur yang tidak hanya menampilkan pertunjukan, tetapi juga menghidupkan semangat kolaborasi dan kebersamaan warga.[]
Penulis: Putri Aulia Maharani | Penyunting: Aulia Setyaningrum