Siapkan Generasi Emas, Dispora Kaltim Libatkan Pelajar hingga Disabilitas

ADVERTORIAL – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terus memperkuat komitmennya dalam menciptakan ruang partisipasi yang inklusif bagi seluruh generasi muda di daerah ini. Tidak hanya fokus pada pelajar dan mahasiswa, Dispora Kaltim secara aktif melibatkan pemuda dari berbagai latar belakang, termasuk penyandang disabilitas, dalam program-program pembinaan yang bertujuan meningkatkan daya saing dan kapasitas pemuda menyongsong masa depan.

Hasbar Mara, Analis Muda Bidang Pemberdayaan Pemuda Dispora Kaltim, menegaskan bahwa kebijakan ini merupakan langkah nyata untuk memastikan tidak ada pemuda yang tertinggal. “Peserta kegiatan ini termasuk anak sekolah, yang penting usianya minimal 16 tahun. Kami ingin semua pemuda di Kaltim punya kesempatan yang sama untuk terlibat,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (08/07/2025).

Pendekatan inklusif ini bukan sekadar simbolis, melainkan upaya strategis untuk membangun generasi muda yang adaptif dan kolaboratif. Menurut Hasbar, mahasiswa memiliki peran penting karena tingkat kedewasaan dan kemandirian mereka yang lebih matang. “Kami tidak membatasi. Mahasiswa tetap menjadi bagian penting. Bahkan, secara teknis justru lebih mudah, karena usia mereka sudah pasti sesuai dengan kriteria yang ada, yaitu minimal 16 tahun dan maksimal 30 tahun,” jelasnya.

Selain itu, Dispora Kaltim memastikan bahwa setiap kegiatan yang digelar bersifat merata, melibatkan perwakilan dari seluruh kabupaten/kota di Kaltim. “Kalau misalnya kegiatannya di Balikpapan, itu bukan hanya untuk warga Balikpapan saja. Kami pastikan dari 10 kabupaten/kota lainnya juga akan ada perwakilan. Ini penting agar pembinaan merata,” ungkap Hasbar. Langkah ini tidak hanya memperluas akses, tetapi juga memperkuat jaringan dan solidaritas antarpemuda di Kaltim.

Komitmen terhadap kesetaraan semakin terlihat dengan keterlibatan aktif pemuda disabilitas dalam berbagai program. “Prinsip kami jelas, tidak ada diskriminasi. Pemuda disabilitas juga harus diberikan kesempatan. Kita ingin mereka bisa tampil, berdaya, dan jadi bagian dari pembangunan daerah,” tegas Hasbar.

Dengan posisi Kaltim yang akan menjadi Ibu Kota Negara (IKN), peran pemuda dinilai semakin krusial. Dispora Kaltim berharap, melalui pendekatan inklusif ini, lahir generasi muda yang tidak hanya siap bersaing di tingkat nasional, tetapi juga mampu menjadi agen perubahan di daerahnya masing-masing. “Kami ingin pemuda Kaltim punya semangat, keterampilan, dan kesiapan menghadapi tantangan ke depan, apalagi menyongsong peran strategis Kaltim sebagai Ibu Kota Negara. Karena itu, semua kalangan harus dilibatkan,” tutup Hasbar.

Melalui kebijakan ini, Dispora Kaltim optimistis dapat mencetak generasi muda yang tangguh, inklusif, dan berdaya saing, sekaligus memperkuat fondasi sosial menuju Kaltim yang lebih maju di era IKN.[]

Penulis: Putri Aulia Maharani | Penyunting: Aulia Setyaningrum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *