Banjir 4 Hari, Warga Kembangan Kehilangan Perabot

JAKARTA BARAT — Kesedihan menyelimuti warga RT 01 RW 01, Kelurahan Kembangan Selatan, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat. Sejak Minggu (6/7/2025), banjir menggenangi permukiman mereka dan belum juga surut hingga Rabu (9/7/2025).
Pantauan di lokasi menunjukkan, ketinggian air mencapai 25 sentimeter dan sudah masuk ke dalam rumah warga. Sebagian dari mereka terpaksa mengungsi ke halaman Masjid Attaqwa, sementara lainnya menumpang di rumah tetangga yang berada di dataran lebih tinggi.
April (33), warga Jalan Masjid Attaqwa, mengungkapkan banjir bermula dari tersumbatnya saluran air di samping rumahnya akibat urukan tanah. Ia menyebut air mulai masuk ke rumah sekitar pukul 19.00 WIB.
“Sore masih aman, tapi jam tujuh malam air mulai naik. Tidak sempat selamatkan banyak barang. Air datangnya cepat,” ujar April kepada Kompas.com, Rabu (9/7/2025).
Dalam kondisi panik, April hanya sempat mengamankan dokumen-dokumen penting seperti ijazah dan kartu keluarga dengan meletakkannya di atas lemari.
“Waktu untuk selamatkan barang-barang sangat singkat. Banyak yang sudah keburu terendam, termasuk kasur dan lemari,” tambahnya.
Viki (29), warga lain, juga mengalami hal serupa. Saat banjir datang, ia sedang berada di Tangerang bersama keluarga. Ia baru mengetahui rumahnya terendam setelah dikabari tetangga.
“Kami langsung pulang. Pas sampai rumah, ternyata kasur, mesin cuci, semua sudah terendam,” ucap Viki.
Warga terdampak banjir kini mengungsi ke halaman Masjid Attaqwa. Mereka tidur beralas jaket dan kain yang disusun seadanya. Barang-barang mereka diletakkan di pinggir tembok masjid, menciptakan suasana darurat yang memprihatinkan.
“Kami sudah empat hari di sini. Kalau bisa, kami sangat butuh alas tidur dan selimut,” ujar April.
Sementara itu, Viki mengungkapkan ketidaknyamanan tinggal di tempat ibadah karena keterbatasan ruang dan privasi. Namun, ia tetap bersyukur karena bantuan makanan dan minuman sudah mencukupi.
“Yang kami butuhkan sekarang adalah alas tidur supaya bisa istirahat dengan nyaman. Selimut juga penting,” tuturnya.
Menurut warga dan Ketua RT setempat, pihak kelurahan dan kecamatan telah mendata kondisi pasca-banjir, namun hingga kini belum ada bantuan konkret dari pemerintah kota.
“Sudah didata, tapi belum ada tindak lanjutnya,” ujar Ketua RT 01, Lazim.
Banjir yang terjadi ini disebut bukan pertama kali melanda kawasan tersebut. Warga berharap adanya solusi permanen terkait saluran air dan perhatian dari pihak berwenang agar kejadian serupa tak terulang. []
Nur Quratul Nabila A