Ujian Sertifikasi Dispar Kukar Uji Pengetahuan hingga Etika Pemandu

ADVERTORIAL – Langkah konkret dalam membangun sumber daya manusia pariwisata yang unggul dan profesional diwujudkan melalui Pelatihan dan Sertifikasi Kepemanduan Ekowisata yang digelar oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara (Dispar Kukar). Kegiatan yang berlangsung sejak 6 Juli 2025 ini resmi ditutup pada Selasa (08/07/2025) dengan pelaksanaan ujian sertifikasi bagi para peserta.

Sebanyak 22 peserta mengikuti ujian sebagai bentuk evaluasi menyeluruh terhadap materi yang telah dipelajari selama pelatihan. Ujian ini menjadi puncak dari proses pengembangan kapasitas yang mengombinasikan pengetahuan teori dan praktik di lapangan.

Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dispar Kukar, Ridha Patrianta, menyampaikan bahwa tahapan ujian bukanlah formalitas semata, melainkan alat ukur kemampuan peserta secara menyeluruh dalam menjalankan peran sebagai pramuwisata ekowisata.

“Ujian ini bukan hanya formalitas. Ini untuk memastikan bahwa peserta benar-benar menguasai keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan sebagai pramuwisata ekowisata. Mereka harus bisa membuktikan bahwa mereka layak mendapatkan sertifikat,” ujar Ridha di Tenggarong, Rabu (09/07/2025).

Asesor dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Jana Dharma Yogyakarta, yaitu Dian Janari dan Roihan Afifurrofi, memimpin jalannya ujian yang terdiri dari simulasi praktik lapangan serta wawancara mendalam. Peserta ditantang menunjukkan penguasaan berbagai kompetensi seperti pengetahuan lokal, teknik komunikasi, kepemimpinan lapangan, serta interpretasi nilai konservasi dalam ekowisata.

Setiap peserta juga dinilai dari aspek penampilan, pemahaman terhadap kode etik profesi, serta kemampuan menyampaikan informasi destinasi kepada wisatawan dengan pendekatan edukatif dan bertanggung jawab.

Menurut Ridha, hasil dari proses ini akan menentukan siapa saja yang layak menyandang predikat sebagai pemandu wisata bersertifikat yang siap mendukung kemajuan pariwisata Kukar. Ia menegaskan bahwa sertifikat tersebut tidak hanya menjadi dokumen administratif, melainkan bukti konkret atas kompetensi peserta.

“Kita tidak hanya melatih, tetapi juga memastikan mereka layak. Dengan sertifikat ini, para pemandu punya kepercayaan diri lebih dan bisa meningkatkan daya saing mereka di sektor wisata,” tuturnya.

Tasya Rifi, perwakilan dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kukar, turut memberikan tanggapan positif terhadap penyelenggaraan pelatihan dan ujian ini.

“Pelatihan ini sangat membuka wawasan kami. Ujian membuat kami sadar akan standar profesionalisme yang dibutuhkan, dan kami siap membawa semangat baru ke lapangan,” ucapnya saat dihubungi melalui media sosial.

Dispar Kukar berharap melalui proses pelatihan dan sertifikasi ini, para peserta tidak hanya bertambah wawasan, tetapi juga menjadi pelaku utama dalam pengembangan ekowisata berbasis masyarakat yang berkelanjutan. Sertifikasi ini juga diharapkan mampu meningkatkan kualitas pelayanan wisata serta membentuk citra positif destinasi Kukar di tingkat nasional maupun internasional.[]

Penulis: Suryono | Penyunting: Aulia Setyaningrum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *