Mimpi Buruk Warga Bantaran Sungai di Sebulu
KUTAI KARTANEGARA – Permukiman penduduk di pusat Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, terutama yang berdiam di bantaran Sungai Mahakam, harus selalu waspada. Pasalnya, daerah itu sering terjadi abrasi dan mengakibatkan terjadinya longsor.
Setidaknya, di kawasan tersebut sudah dua kali terjadi musibah longsor yang mengakibatkan rumah warga hancur dan hanyut ke sungai. Meski tak sampai mengakibatkan nyawa melayang, namun kerugian materil tentu sudah terhitung banyak, demikian juga kerugian imateril yang dialami korban akibat harta bendanya lenyap ditelan sungai.
Terakhir longsor terjadi tepatnya terjadi di Sebulu Ilir, Jum’at (31/07) dini hari sekitar pukul 03.25 WITA. Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kukar, H Darmansyah, abrasi ini menyebabkan jalan desa sepanjang 50 meter berupa jalan ulin dan semenisasi longsor ke sungai.
“Tidak ada korban jiwa dari peristiwa ini. Karena warga sekitar sudah diminta waspada saat terjadi pergerakan dan keretakan tanah selebar 10 centimeter pada Rabu (29/07) lalu,” terang Darmansyah.
Camat dan Sekretaris Camat Sebulu serta Kepala Desa Sebulu Ilir untuk mengimbau kepada warga di dekat longsoran agar segera mengungsi. Dan hingga saat ini, sudah ada 5 Kepala Keluarga (KK) yang mengungsi ke tempat keluarga masing-masing,” kata Darmansyah lagi.
Ditambahkan Darmansyah, Pemkab Kukar melalui instansi terkait segera berkoordinasi untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengantisipasi terjadinya longsor lanjutan serta menghindari terjadinya korban. “Karena wilayah Sebulu ini memang sangat rawan longsor. Pada Agustus 2011 lalu pernah terjadi longsor yang letaknya tak jauh dari lokasi longsor dini hari tadi,” paparnya. [] KKC