Mahfud MD Tantang KPK: Beranikah Panggil Bobby Nasution soal Korupsi Jalan di Sumut?

JAKARTA – Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, menyampaikan kritik tajam terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait penanganan kasus dugaan korupsi proyek jalan di Provinsi Sumatera Utara.
Ia secara terbuka mempertanyakan apakah KPK berani memanggil Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, yang namanya dikaitkan dengan kasus tersebut.
Dalam pernyataannya yang disampaikan melalui kanal YouTube Forum Keadilan TV pada Selasa (8/7/2025), Mahfud mengaku pesimistis bahwa KPK akan menyentuh Bobby dalam proses penyidikan.
“Saya tidak melihat Bobbynya, tapi melihat KPK-nya. KPK ini sekarang, akhir-akhir ini, kan kelihatan tidak lagi menarik sambutan publik. Sorak-sorai publik itu untuk KPK sudah tidak seperti dulu,” ujar Mahfud.
Menurut Mahfud, kepercayaan publik terhadap KPK telah menurun drastis, terutama setelah lembaga antirasuah itu dinilai tidak lagi independen dalam menangani perkara-perkara besar yang menyentuh kalangan elite.
“Opini publik sekarang memandang KPK sebagai lembaga titipan, yang menyortir perkara mana yang boleh diungkap dan mana yang tidak,” kata dia.
Pernyataan Mahfud tersebut merespons penetapan tersangka terhadap Kepala Dinas PUPR Sumut, Topan Obaja Putra Ginting, yang disebut-sebut sebagai orang dekat Bobby Nasution, menantu Presiden Joko Widodo. Kendati demikian, hingga kini Bobby belum tersentuh dalam proses hukum.
“Melihat hal ini, agak sulit membayangkan KPK akan memanggil Bobby, apalagi menjadikannya tersangka. Tapi mudah-mudahan saya salah,” tutur Mahfud.
Ia menilai bahwa ini sebetulnya bisa menjadi momentum KPK untuk memulihkan citra dan kepercayaan publik, khususnya dengan menunjukkan keberanian menegakkan hukum tanpa pandang bulu.
“Sekarang momentumnya sedang ada. Karena secara politis, Pak Jokowi tidak sekuat dulu lagi cengkeramannya. Maka KPK juga punya ruang untuk lebih independen,” ujar Mahfud.
Ia pun menegaskan bahwa jika KPK memang benar-benar ingin bangkit, maka pemeriksaan terhadap Bobby Nasution harus segera dilakukan, setidaknya demi kepentingan klarifikasi dan transparansi.
“Kalau memang begitu mestinya dia (KPK) segera panggil Bobby Nasution. Dalam sebulan terakhir ini KPK lumayan, mulai berani, mantan gubernur dipanggil, ada penangkapan di sana-sini,” katanya menambahkan.
Sementara itu, saat dikonfirmasi secara terpisah, Ketua KPK Setyo Budiyanto menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada rencana memanggil Gubernur Sumut tersebut.
“Ya, sementara sih. Sampai dengan hari ini belum ada,” kata Setyo kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (10/7/2025).
Menurut Setyo, keputusan untuk memanggil seorang kepala daerah tetap didasarkan pada hasil penyidikan dan kebutuhan pembuktian dalam perkara.
“Hingga saat ini belum ada laporan atau rekomendasi dari penyidik yang mengharuskan pemanggilan terhadap Bobby,” tegasnya.
Namun publik tetap menanti apakah KPK benar-benar akan memeriksa Bobby Nasution, seiring dengan tuntutan agar lembaga tersebut tidak tebang pilih dalam menegakkan hukum. []
Nur Quratul Nabila A