Diduga Dibunuh, Asep Riski Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan Cianjur

CIANJUR — Kepolisian Resor (Polres) Cianjur, Jawa Barat, tengah menyelidiki kasus dugaan pembunuhan terhadap seorang pria bernama Asep Riski (27), yang ditemukan tewas dengan luka parah di sejumlah bagian tubuhnya di tepi Jalan Raya Bandung–Cianjur, tepatnya di Kampung Palalangon, Desa Kertasari, Kecamatan Haurwangi, pada Kamis dini hari (10/7/2025).
Menurut keterangan Kasatreskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto, jenazah korban pertama kali ditemukan warga sekitar sekitar pukul 03.00 WIB. Sebelumnya, sejumlah warga mengaku mendengar suara keributan, tetapi tidak berani keluar rumah karena takut.
“Petugas sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan membawa jenazah ke RSUD Sayang Cianjur untuk keperluan autopsi. Luka-luka yang ditemukan mengarah pada dugaan penggunaan senjata tajam,” ujar AKP Tono dalam keterangan kepada wartawan, Jumat (11/7/2025).
Ketua RT setempat, Deden, mengatakan bahwa ia bersama warga lain mendengar keributan keras pada dini hari sebelum penemuan jenazah. Namun karena situasi gelap dan menakutkan, tidak ada warga yang berani keluar rumah saat itu.
“Kami sempat dengar suara ribut sekitar pukul 03.00. Tapi kami tidak berani keluar rumah. Setelah keadaan tenang, kami temukan seorang pemuda sudah tergeletak bersimbah darah,” ungkap Deden.
Korban ditemukan dengan luka bacok di beberapa bagian tubuh, termasuk jari tangan yang nyaris putus. Kondisi mengenaskan korban menguatkan dugaan bahwa Asep menjadi korban penganiayaan berat yang berujung pada kematian.
Selain Asep, warga juga melaporkan adanya dua pemuda lain dari kampung yang sama mengalami luka bacokan dan telah mendapatkan penanganan medis di puskesmas setempat. Namun hingga kini belum dapat dipastikan keterkaitan keduanya dengan kematian korban.
“Saya belum bisa memastikan apakah dua pemuda itu terlibat dalam kejadian ini atau korban dari insiden yang sama. Tapi informasi sementara menyebutkan mereka sempat terlibat keributan dengan korban,” tambah Deden.
AKP Tono menyatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung dan polisi telah memeriksa sejumlah saksi dari warga sekitar TKP.
“Kami masih menunggu hasil autopsi sebagai dasar untuk memastikan penyebab kematian korban. Sejauh ini, kami mendalami kemungkinan bahwa peristiwa ini merupakan pembunuhan,” kata dia.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan jika mengetahui informasi tambahan terkait kejadian tersebut, guna mempercepat proses pengungkapan kasus. []
Nur Quratul Nabila A