Orangtua Keberatan, Calon Siswa SD Sekolah Rakyat Kotim Minim

KOTAWARINGIN TIMUR — Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, menghadapi tantangan dalam menjaring calon peserta didik tingkat Sekolah Dasar (SD) untuk Sekolah Rakyat, program pendidikan berbasis asrama yang menyasar anak-anak dari keluarga miskin dan rentan.

Kepala Dinas Sosial Kotim, Hawianan, mengungkapkan bahwa hingga pertengahan Juli 2025, jumlah pendaftar jenjang SD masih minim dan belum memenuhi target.

“Sampai saat ini jumlah anak yang sudah terdata sebagai calon siswa masih kami verifikasi. Informasinya, agak sulit mencari calon siswa SD,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com melalui aplikasi perpesanan, Jumat (11/7/2025).

Menurut Hawianan, lambatnya pendaftaran dipengaruhi oleh kekhawatiran orangtua terhadap sistem pendidikan berbasis asrama yang diterapkan di Sekolah Rakyat.

“Kebanyakan beralasan enggak tega anaknya yang masih kecil tinggal di asrama. Juga ada beberapa yang sudah mendaftar di sekolah reguler,” katanya.

Kendati demikian, upaya penjaringan calon siswa terus dilakukan melalui pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) yang turun langsung ke lapangan. Mereka menyasar keluarga yang masuk dalam kategori Desil 1 dan 2 berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Program Sekolah Rakyat merupakan inisiatif Kementerian Sosial untuk menekan angka putus sekolah di daerah dan memberi akses pendidikan formal kepada anak-anak dari keluarga tidak mampu.

Di Kabupaten Kotim, target awal pembukaan mencakup 50 rombongan belajar (rombel) untuk jenjang SD dan 50 untuk jenjang SMA.

Sekolah Rakyat Kotim berlokasi di kawasan Islamic Center, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Sampit, dan saat ini masih dalam tahap pembenahan gedung agar layak pakai.

  1. Berasal dari keluarga miskin atau rentan miskin (kategori Desil 1 dan 2)

  2. Masih usia sekolah, termasuk yang pernah putus sekolah

  3. Memiliki ijazah yang sesuai dengan jenjang yang akan diikuti

  4. Bersedia tinggal di asrama, dibuktikan dengan surat pernyataan

“Informasi selebihnya masih menunggu info lebih lanjut dari kementerian,” tutup Hawianan. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *