Serangan Drone Dekat Reaktor Zaporizhzhia, Rusia Siaga

ZAPORIZHZHIA — Ketegangan di sekitar kawasan pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia (ZNPP) kembali meningkat setelah tiga drone dilaporkan menghantam area pelatihan kompleks nuklir tersebut pada Minggu (13/7/2025) malam waktu setempat.
Serangan yang terjadi hanya beberapa ratus meter dari unit reaktor pertama itu memunculkan kekhawatiran baru mengenai potensi ancaman terhadap keamanan fasilitas nuklir terbesar di Eropa.
Administrasi pembangkit yang dibentuk oleh Rusia menyatakan bahwa serangan drone mendarat sekitar 250 hingga 300 meter dari reaktor pertama ZNPP.
Meski tidak menimbulkan kebakaran atau kerusakan besar, pihak pengelola menyebut investigasi masih dilakukan guna mengevaluasi dampak keseluruhan dari serangan tersebut.
“Keamanan operasional pembangkit listrik itu tetap terjaga,” demikian keterangan resmi administrasi, seraya menambahkan bahwa seluruh tindakan pencegahan telah diterapkan untuk memastikan fasilitas tetap berfungsi dalam kondisi normal.
Fasilitas pelatihan yang menjadi sasaran serangan diketahui memiliki simulator berskala penuh dari ruang kontrol reaktor, yang sangat penting untuk pelatihan dan sertifikasi para teknisi dan operator nuklir.
Keberadaan fasilitas ini memegang peranan vital dalam menjaga kesiapan operasional pembangkit secara menyeluruh.
ZNPP terletak di dekat kota Energodar, di tepi kiri Sungai Dnieper. Kompleks ini terdiri dari enam unit reaktor dengan kapasitas masing-masing mencapai 1 gigawatt.
Sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai, kompleks nuklir ini beberapa kali berada di tengah ketegangan militer antara kedua pihak.
Serangan terbaru ini kembali menyoroti risiko besar terhadap infrastruktur energi dan keamanan nuklir yang dapat berdampak luas apabila situasi tidak dikendalikan secara diplomatis.
Sejumlah pengamat internasional kembali mendesak adanya zona aman di sekitar ZNPP guna menghindari bencana kemanusiaan dan ekologis di kawasan tersebut. []
Nur Quratul Nabila A