Soeratin 2025, Ajang Pemetaan Bakat Menuju PON

ADVERTORIAL – Kejuaraan Soeratin yang digelar di GOR Kadrie Oening, Samarinda, sejak Senin (14/07/2025) menjadi sorotan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Timur (Dispora Kaltim) karena dianggap memainkan peran krusial dalam proses pembinaan atlet muda di daerah. Bagi Dispora, ajang ini bukan sekadar pertandingan antarusia muda, tetapi bagian dari sistem berjenjang yang menyiapkan pemain menuju level prestasi nasional.

Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman Rading, menekankan pentingnya kejuaraan ini sebagai ruang simulasi pertandingan yang nyata bagi para pemain muda. Menurutnya, keikutsertaan dalam kompetisi seperti Soeratin dapat menambah jam terbang atlet serta membentuk kesiapan mental yang dibutuhkan untuk tampil di level yang lebih tinggi. “Dengan diadakan kejuaraan Suratin seperti ini, menambah jumlah jam tanding, dan menambah jam mental tanding, simulasi pertandingan, dan memungkinkan masuk nanti menjadi tim kontingen, atau menjadi tim provinsi Kalimantan Timur, untuk di tingkat nasional,” ujar Rasman.

Lebih lanjut, Rasman menilai bahwa kelompok usia yang berlaga di ajang ini memiliki potensi besar untuk dipersiapkan menjadi bagian dari skuad Kalimantan Timur di Pekan Olahraga Nasional (PON) mendatang. Ia menjelaskan bahwa perhitungan usia mereka saat ini masih sesuai untuk dibina menuju kompetisi nasional dalam waktu dekat. “Berarti kalau usia 15 ini dan usia kemarin yang 15 yang kemarin itu masuk, berarti ketika tahun yang akan datang umurnya sudah 18, tahun kemarin sudah usia 19, itu memungkinkan masuk dalam tim kontingennya Kaltim,” terangnya.

Namun, lebih dari sekadar mengukur kemampuan teknis, Rasman menyoroti pentingnya menjaga nilai-nilai integritas selama turnamen berlangsung. Ia memperingatkan agar semua pihak yang terlibat—baik pemain, pelatih, ofisial, maupun penyelenggara dan wasit—menjunjung tinggi sportivitas. “Kita minta agar ini betul-betul fair, tidak boleh ada kongkalikong antara pemain, pelatih, official, penyelenggara, dan wasit,” tegasnya.

Rasman mengingatkan bahwa nilai keadilan dalam pertandingan harus diutamakan agar tidak terjadi penyimpangan dari regulasi yang telah ditetapkan federasi sepak bola nasional. “Kita harus fairplay, jangan sampai ada di derai hanya karena hal-hal teknis yang tidak diinginkan dalam regulasi PSSI itu sendiri,” lanjutnya dengan nada tegas.

Dispora Kaltim berharap bahwa pelaksanaan Kejuaraan Soeratin ini mampu menciptakan lingkungan pembinaan olahraga yang bersih dan berintegritas. Tidak hanya fokus pada aspek keterampilan teknis dan fisik, tetapi juga menanamkan nilai kejujuran, kedisiplinan, dan mental juara sejak usia dini. Ajang ini diharapkan menjadi batu loncatan yang dapat membawa nama Kalimantan Timur bersaing di level nasional, serta menjadi cerminan dari keberhasilan sistem pembinaan olahraga yang berkelanjutan. []

Penulis: Putri Aulia Maharani | Penyunting: Aulia Setyaningrum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *