Dispora Kaltim Tekankan Peran Sosial Warga Jaga Lingkungan

ADVERTORIAL – Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan masih menjadi tantangan besar di Kalimantan Timur (Kaltim). Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, Junaidi, menyampaikan perlunya partisipasi aktif warga dalam menjaga kebersihan lingkungan, dengan menekankan bahwa hal ini bukan semata tanggung jawab pemerintah.
“Inilah masyarakat kita, mentalitas masyarakat kita juga perlu dibangun, bukan hanya fungsi pemerintah, tapi fungsi masyarakat lainnya juga melakukan pengawasan terhadap ini,” tegas Junaidi saat ditemui di Kadrie Oening Tower, Samarinda, Senin siang (14/07/2025).
Menurut Junaidi, upaya membangun budaya bersih harus dilakukan melalui pendekatan yang mengedepankan edukasi dan keteladanan. Ia mencontohkan tindakan sederhana yang dapat dilakukan oleh siapa pun untuk menumbuhkan kesadaran, seperti memungut sampah yang dibuang sembarangan dan memberikan contoh secara sopan.
“Mungkin nanti apabila ada yang buang sampah, dipungut saja sampahnya baru diperlihatkan sampahnya dibuang ke tempat sampah, tegur secara halus misalnya seperti itu,” sarannya.
Junaidi mengakui bahwa berbagai bentuk sosialisasi telah dilakukan dalam upaya penyadaran terhadap persoalan sampah. Namun, ia menilai kampanye semacam itu harus terus berlanjut dan bahkan diperkuat.
“Sudah banyak sosialisasi-sosialisasi tentang sampah ini, saya kira. Tapi memang penyadaran terhadap masyarakat ini juga terus dikampanyekan, terhadap bagaimana perlakuan terhadap sampah ini,” ucapnya.
Ia menaruh harapan besar pada kaum muda untuk memelopori perubahan budaya ini. Menurutnya, generasi muda harus dibimbing agar tidak meniru kebiasaan buruk yang dilakukan oleh generasi sebelumnya, khususnya dalam hal membuang sampah sembarangan.
“Saya sih harapannya apalagi yang generasi-generasi muda ini, katakanlah yang sudah tua-tua tuh pikun lah, tapi yang muda-muda ya jangan ikut pikun buang sampah sembarangan tetapi buang sampah pada tempatnya,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan pentingnya memberikan pemahaman kepada anak-anak muda mengenai pemilahan sampah. Pengetahuan ini, kata dia, tidak hanya membuat mereka mampu membuang sampah dengan benar, tetapi juga memilah jenis sampah berdasarkan sifat dan potensi daur ulangnya.
“Dan juga yang muda-muda ini bisa juga memilah mana sampah basah, mana sampah kering, mana sampah yang bisa didaur ulang,” jelas Junaidi.
Pendidikan karakter dinilai menjadi elemen penting yang harus ditanamkan sejak dini, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun komunitas. Melalui pendekatan ini, generasi muda diharapkan tumbuh menjadi pribadi yang memiliki tanggung jawab sosial dan kesadaran ekologis.
Selain itu, Junaidi menekankan pentingnya membangun budaya pengawasan sosial antarwarga. Saling mengingatkan dan memberikan contoh yang baik akan menciptakan lingkungan sosial yang mendukung kebiasaan positif, khususnya dalam hal pengelolaan sampah.
Dengan kolaborasi antara pemerintah dan seluruh elemen masyarakat, termasuk generasi muda sebagai agen perubahan, terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat bukanlah hal yang mustahil. Lingkungan yang terjaga bukan hanya mencerminkan peradaban masyarakat, tetapi juga menjadi warisan berharga bagi masa depan.[]
Penulis: Putri Aulia Maharani | Penyunting: Aulia Setyaningrum